webnovel

Playboy juga punya hati

Arul adalah seorang Playboy yang suka gonta-ganti pacar karena dia benci pada wanita dan ingin membalas dendam pada wanita karena kehidupan keluarganya. Risya gadis tomboy berkulit putih yang memiliki lesung pipit di pipi. tidak pernah pernah pacaran perempuan sholehah yang memasuki kehidupan Arul dan merubah Playboy yang tidak punya hati. menjadi seorang Lelaki yang memiliki hati. Dia memiliki prinsipnya pacaran 1x, jatuh cinta 1x dan menikah 1x. Belinda gadis Psikopat yang mencintai Arul dan terobsesi pada Arul. yang akan melakukan apapun untuk bisa mendapatkan cinta Arul. " Cinta yang ada di hati hanya memiliki 1 nama, Namun Takdir kadang memberikan banyak nama dalam kehidupan kita. karena Takdir berbeda dengan Cinta. Cinta hanya mampu dirasakan dengan hati. tapi takdir adalah sesuatu yang harus kita terima walau tidak sesuai keinginan hati. " Bagaimana kisah Arul dan Risya ?? akankah mereka hidup bersama ?

kavia_trina · 都市
レビュー数が足りません
155 Chs

87. Kamu yang selalu dihatiku ( part 5 )

Sementara di rumah Risya.

Rendi dan Risya yang terpaku satu sama lain segera menyadari posisi mereka dan melepaskan diri mereka dengan canggung. Apalagi Rendi yang sempat terhanyut dengan suasana tadi. ya harus Rendi akui kalo Risya memang cantik banget sekarang memakai hijab. Rendi memang sejak SMA sudah tertarik dengan Risya yang tomboy dan memiliki banyak teman cowok. Risya yang tidak takut dengan cowok-cowwk yang menggodanya. justru cowok2 iseng itu malah pada takut dan hormat sama Risya. tingkahnya yang cuek tapi ramah membuat banyak cowok tertarik dan suka berteman dengannya. walau ada beberapa dari mereka yang diam-diam suka dengan Risya tapi nggak ada yang berani mengutarakan cintanya sama Risya karena mereka takut kehilangan sahabat terbaik seperti Risya. Mereka semua tau kalo Risya lebih mementingkan persahabatan daripada Cinta. Risya juga sudah membatasi dirinya terhadap cowok2 yang dekat dengannya. kalo sampe ada dari mereka yang menyatakan cinta padanya maka Risya tidak akan mau berteman lagi dengan mereka. Mereka semua tau kalo Risya tidak mau pacaran selama masih SMA. itu yang membuat teman-temannya memilih mengganti perasaan cinta mereka menjadi persahabatan termasuk Rendi. " eh..tapikan itu waktu Risya masih SMA ya ? " pikir Rendi sambil senyum-senyum membuat Risya jadi heran

" kenapa lo senyum-senyum? kesambet lo ?" tanya Risya

" yee...suka-suka gue kali. mulut-mulut gue. mau gue senyum mau nangis suka-suka guelah. " jawab Rendi berusaha menutupi rasa groginya.

" ya udah duduk deh. " Risya mengajak Rendi duduk di depan teras rumahnya. Dia lalu masuk ke dalam rumah membuatkan Rendi teh hangat buat temen makan Martabak.

" eh mana pacar lo? lo bohongkan bilang udah punya pacar?" tanya Rendi sambil menyesap Teh yang disediakan Risya.

" ihh...kepo deh. Dia ga jadi dateng. kenapa emang ?" Risya berusaha menutupi kegelisahan hatinya. coba aja kak Arul dateng kesini buat ngapelin dia. pasti dia seneng banget. padahal Risya udah kangen banget udah beberapa hari nggak ketemu.

" hey....hey....malah ngalamun. " seru Rendi sambil menggoyang-goyangkan tangannya di depan muka Risya yang sedang memikirakan Arul.

" apaan si."

" udah ga usah sedih kali kalo dia ga dateng. tenang babang Rendi selalu siap menemani. udah cowok begitu mah buang aja ke laut. masa ada cowok yang nggak mau ngapelin ceweknya. malem minggu lagi. atau jangan-jangan....dia malah ngapelin cewek lain lagi. hahahaha...." ledek Rendi lagi yang langsung mendapat pukulan-pukulan kecil dari Risya di tangannya dan punggungnya

" iih...nyebelin...nyebelin... bukannya tenangin gue malah bikin gue tambah kesel. " omel Risya sewod

" hahahaha....aduh...aduh sakit tau. ih KDRT nih. " kata Rendi sambil mengusap-usap tangannya.

" syukurin. makannya jadi orang jangan rese. " seru Risya sambil memanyun-manyunkan bibirnya. membuat Rendi jadi gemes.

" coba aja lo pacar gue. udah gue habisin tuh bibir saking gemesnya. " batin Rendi.

" eh jujur deh Ris. sebenernya lo punya pacar ga sih? atau lo pura2 aja depan gue. " tanya Rendi

Risya terdiam sesaat " yah jadi inget kak Arul lagi deh. " tampang Risya jadi sedih, Dia llu mengambil 1 potong martabak dan memakannya. berharap bisa lupain Arul dengan menelan Martabak di mulutnya. hehehe...

" sebenernya gue dah punya pacar Ren. tapi...gue juga udah putus. "

" yach kalo itu mah namanya lo jomblo keles." kata Rendi spontan sambil menepuk paha Risya dengan keras.

" aaaaw....sakit tau. " teriak Risya.

" eh...sori...sori maaf. sakit ya. " kata Rendi sambil mau mengelus paha Risya yang di tepuknya tadi. tentu saja Risya jadi melotot dan memukul Rendi.

" Ops...iya sori.lupa kalo sekarang lo dah jadi cewek betulan. maaf.." kata Rendi sambil cengengesan.

Risya tambah melotot dikatain cewek betulan.

" lo pikir gue cewek jadi-jadian apa? gue cewek betulan. mau bukti ?" tantang Risya.

" beneran lo mau buktiin?" kini Rendi yang melotot otaknya udah mesum aja.

Risya mengetok kepala Rendi dengan majlh yang ada di teras. " Dasar otak mesum. nih gue buktiin gue bisa bikin teh buat lo kan. gue juga bisa masak. itu tandanya gue cewek betulan."

" ohh...kirain mau buktiin yang lain." ucap Rendi sambil mesem-mesem ga jelas.

" eh bosen nih. jalan yuk? ke mall, ke alun-alun atau kemana kek. ke laut juga boleh. " ajak Rendi

" ga ah..males gue."

" ah...ga asyik lo. "

" udah kalo lo mau jalan. lo jalan aja. ngapel kek kemana. jangan deket-deket gue terus nanti lo ga laku lagi.hahhaa..." ledek Risya

" Sori ya. gue biar jomblo juga high quality jomblo. alias jomblo berkualitas. cewek mana yang ga akan naksir gue kalo gue tembak. jangan...jangan lo takut ya naksir ama gue kalo gue lama-lama disini. kata Rendi penuh percaya diri.

" Ihh...amit-amit deh naksir lo. denger ya kalo di dunia ini cowok tinggal lo doang. gue juga mikir kali mau sama lo. "

" hahahaha...jangan terlalu benci sama gue. ntar jadi cinta lo. inget batas cinta dan benci itu sangat tipis. " ledek Rendi lagi.

" udah sana pergi...pergi. " usir Risya sambil mendorong-dorong Rendi biar pergi.

" awas kalo nanti kangen lo sama gue. "

" enggak...udah sana pulang. "

" jahat lo ga asyik. " kata Rendi sambil ngeloyor pergi.

Sementara Arul di cafetaria sudah memesan sebuah minuman dingin. untuk mendinginkan hatinya yang sedang panas. Setelah minumannya datang Arul langsung meminumnya hingga tandas tak bersisa sedikitpun di gelas. bahkan minuman Dito yang hampir mampir ke mulutnya aja langsung disambar oleh Arul

" Lo haus apa kesurupan Rul ? "Dito sampe geleng-geleng kepala melihat tingkah sahabatnya.

" panas banget Dit. lo pesen lagi deh." jawab Arul

" hati lo yang lagi panas. mau lo minun 1 ember penuh ga bakalan dingin kalo hati lo yang panas." jawab Dito.

Arul terdiam. Dalam hati dia membenarkan apa yang Dito katakan. Arul jadi uring-uringan sendiri dibuatnya. Siapa lelaki itu ? Dia terlihat gagah dan juga kaya. mobilnya aja bukan kaleng-kaleng. melainkan mobil sport yang pasti ga banyak dimiliki oleh orang-orang di kota kecil begini. bahkan mungkin hanya beberapa di Indonesia. Kali ini lawannya lumayan berat kalo begitu. Arul mengacak rambutnya kalo dia sedang frustasi. Dia benar-benar dibuat pusing oleh wanita yang bernama Risya. cintanya membuat dia frustasi, tadinya Arul pikir akan mudah berpisah dengan Risya apalagi Dia tau bahwa mereka masih saling mencintai. Namun melihat kejadian tadi membuatnya sadar. bahwa Risya bukan cewek sembarangan yang tidak mampu mendapatkan pengganti dirinya. Kalo saja orang-orang di PT tau kalo mereka sudah berpisah. akan berapa banyak cowok yang mengejarnya. " huft..dia jadi pusing kalo harus cemburu seperti ini. cemburu memang benar-benar menyita energi. "