webnovel

Playboy juga punya hati

Arul adalah seorang Playboy yang suka gonta-ganti pacar karena dia benci pada wanita dan ingin membalas dendam pada wanita karena kehidupan keluarganya. Risya gadis tomboy berkulit putih yang memiliki lesung pipit di pipi. tidak pernah pernah pacaran perempuan sholehah yang memasuki kehidupan Arul dan merubah Playboy yang tidak punya hati. menjadi seorang Lelaki yang memiliki hati. Dia memiliki prinsipnya pacaran 1x, jatuh cinta 1x dan menikah 1x. Belinda gadis Psikopat yang mencintai Arul dan terobsesi pada Arul. yang akan melakukan apapun untuk bisa mendapatkan cinta Arul. " Cinta yang ada di hati hanya memiliki 1 nama, Namun Takdir kadang memberikan banyak nama dalam kehidupan kita. karena Takdir berbeda dengan Cinta. Cinta hanya mampu dirasakan dengan hati. tapi takdir adalah sesuatu yang harus kita terima walau tidak sesuai keinginan hati. " Bagaimana kisah Arul dan Risya ?? akankah mereka hidup bersama ?

kavia_trina · 都市
レビュー数が足りません
155 Chs

141. Aku membutuhkanmu.

Namun Ryan bahkan tidak mengangkat telpon darinya. dan telpon ke kantornya sekretarisnya bilang Ryan sedang meeting dan tidak bisa diganggu. Dia bahkan tidak pernah peduli pada anaknya.

Risya hanya tersenyum menanggapi sikap Arul. Andai saja suaminya adalah Arul. Dia pasti bisa berbagi beban hati dengannya. dan Arul pasti akan dengan sigap merawat anaknya. tidak membiarkan Risya berjuang sendirian. Risya merasakan dadanya tiba-tiba menjadi sesak seperti akan meledak menahan rasa sakit karena ketidak pedulian suaminya.

" Sya, menangislah..jangan kamu tahan, itu sangat menyakitkan. " Arul sangat tau bahwa Risya sedang sangat sedih sekarang.

" Nggak kok mas. aku nggak papa. "

" Arul mengusap kepala Risya. berusaha menenangkannya. " Arul baru menyadari bahwa Risya lupa memakai hijabnya saking panik dengan kondisi Caca. bahkan Risya hanya menggunakan baju tidur saat ini.

Arul lalu mengambil jilbab di dasbord mobilnya. Jilbab berwarna biru laut yang masih terbungkus rapi di plastiknya dan terlihat masih baru dan memberikannya pada Risya.

" Sya, pakai ini."

" jilbab siapa ini mas? Istri kamu ?" tanya Risya menahan perih dihatinya.

" Itu jilbab kamu. "

" maksudmu ? "

" Ya maksudku sekarang itu jadi milik kamu. pakailah, kamu pasti lupa memakai jilbab karena sangat terburu-buru tadi. " Arul berusaha menutupi hal yang sesungguhnya.padahal Arul membeli hijab sebelum Risya pergi ke Jepang. bersama dengan kalung berlian yang juga berwarna biru. sebenarnya Arul juga membelikan gamis berwarna biru senada dengan jilbabnya untuk Risya dan selalu disimpan olehnya di dashboard mobilnya. namun kondisi darurat seperti ini. Dia hanya bisa memberikan jilbabnya saja.

" Astagfirulloh..."

" Ma..maaf mas. " Risya menjadi memerah pipinya karena malu pada Arul.

" Nggak papa Sya. kamu nggak usah malu sama aku. "

"Aku benar-benar panik Mas. sampai aku kelupaan pakai hijab.aku jadi malu. "

"Hehehe... jangan malu sayang. aku sudah pernah melihatmu..ups..maaf." Arul menghentikan kata-katanya takut membuat Risya tersinggung. muka Risya memerah karena semakin malu.

" Sya, aku minta maaf aku nggak bermaksud untuk menggodamu. Aku hanya tidak ingin kamu bersedih.tolong maafkan aku. " Arul sadar posisinya dan Risya sudah berbeda. kadang Arul terbawa suasana hingga lupa kalo Risya sudah bersuami.

" Iya Mas ga papa. "

Mereka sampai di rumah sakit. Risya langsung akan keluar dari mobil Arul namun Arul memanggilnya.

" Sya...tunggu.

"Ya Mas."

"Arul lalu mendekati wajah Risya membuat Risya jadi salah tingkah. apalagi ketika nafas mereka beradu membuat Risya jadi merinding

_ apa sih yang akan mas Arul lakukan. kenapa dia mendekati aku begini, apa dia akan menciumku ?_ Risya menjdi khawatir sekaligus deg-degan dengan sikap Arul. Tapi....ternyata Arul hanya membetulkan Hijab Risya yang agak menceng. namun jarak diantara mereka Membuat jantung Risya dan Arul berdegup dengan kencang. Arul melihat bibir ceri milik Risya dengan penuh minat.Kalo saja tidak ada Caca diantara mereka. mungkin Arul sudah mencium bibir ceri yang selalu dirindukannya. Namun Caca membuat mereka tersadar dan segera membuka pintu dan menuju Ruang IGD. Caca segera ditangani oleh Dr. Ridwan.

" Gimana kondisi anak saya dokter. " tanya Risya cemas

" Caca harus segera menemukan donor sumsum tulang belakang dan harus segera di operasi. "

" Tapi dok, saya belum menemukannya. apalagi saya dan suami saya juga tidak cocok sumsum tulang belakangnya dengan Caca. " Risya menjadi sangat sedih

" mungkin ada saudara Anda yang cocok ? "

" Maaf dok, saya menyela. Apa mungkin orang lain yang tidak ada hubungan darah dengan Caca bisa menjadi pendonornya? asalkan cocok?" tanya Arul pada dokter Ridwan

" ehm....bisa saja pak. tapi kemungkinan itu sangat kecil. "

" tapi ada kemungkinan berhasilkan dok?"

" kemungkinan selalu ada."

" baik dok. saya permisi sebentar. " Arul lalu keluar ruangan bersama Risya.

" Ada apa mas? " tanya Risya

" Sya, Mas akan melakukan tes sumsum tulang belakang. moga aja cocok dengan Caca, Sya. "

" Subhanallah..." Risya begitu bahagia mendengar niat Arul yng begitu mulia. Risya tanpa sadar langsung berlari ke pelukan Arul sambil berderai airmata. Dia tidak bisa menahan rasa harunya dengan sikap Arul yang begitu baik.

Tumpah semua keluh kesah Risya di dada Arul. Arul lalu membalas pelukan Risya, Arul sangat mengerti perasaan Risya saat ini. Arul sangat berharap Sumsum tulang belakangnya cocok dengan Caca. dan bisa menolong gadis kecil yang sangat lucu dan menggemaskan itu. Jujur saja Arul sudah mulai menyayangi anak Risya itu seperti anaknya sendiri. hingga Dia benar-benar sedih melihat anak yang begitu ceria kini terbaring lemah dan harus di infus.

" Sya, sudah jangan sedih. kamu berdoa aja ya

supaya sumsum tulang belakangku cocok dengan Caca. jadi Dia bisa segera sembuh. "

" makasih mas. semoga Allah selalu membalas kebaikan kamu. "

" Aamiin..demi Caca aku ikhlas Sya. jangan menangis lagi ya. kamu harus jadi Ibu yang kuat. "

" Iya Mas."

Arul melepaskan pelukannya dan akan pergi untuk memeriksakan diri. namun Risya masih memegang tangannya. seperti ABG yang nggak mau ditinggal pergi oleh kekasihnya.

" Mas,...makasih ya. " Risya menatap Arul penuh cinta dan harap.

" Iya sayang. " jawab Arul tanpa sadar membuat jantungnya berdegup kencang mendengar Arul memanggilnya sayang. dan segera berlari menuju ruang pemeriksaan.

" sayang. " Risya menjadi senyum-senyum sendiri. pipinya merona merah mendengar Arul memanggilnya sayang.

"Gilaa..." Risya menggelengkan kepalanya berusaha menolak gejolak dalam hatinya. dan mengembalikannya pada kenyataan. Arul bukan miliknya lagi. bahkan Arul akan memiliki anak kedua dari Lela. Kenyataan yang membuat hatinya menciut kembali.

Bunga yang tadi mekar karena perhatian dan kebaikan Arul padanya kini harus berguguran.

Mata Risya mulai berkaca-kaca hatinya perih saat memikirkan Arul menyentuh wanita lain padahal dia adalah istrinya. Namun tetap saja Risya merasa cemburu. tetap saja Risya merasa bahwa hatinya sakit. Tapi sekrang ya utama adalah kesembuhan Caca.

Risya melihat Arul memasuki kamar operasi Caca. "apa...apa sumsum tulang belakang mas Arul cocok dengan Caca. kok mas Arul memakai baju operasi. " Risya berlari mengejar Arul namun pintu kamar operasi segera ditutup.

Dokter berjalan dengan tergopoh-gopoh ke ruang operasi.

" Dok apa anak saya akan segera dioperasi?"

" Iya bu Risya. kebetulang sumsum tulang pak Arul cocok sekali dengan Caca. tadi Caca tiba-tiba Anval jadi kami harus segera melakukan tindakan operasi. Permisi. " ucap dokter buru-buri ke ruang operasi untuk segera melakukan tindakan.

Sementara Risya menunggu dengan cemas di luar. Risya berdoa semoga operasinya sukses. karena 2 orang di dalam sana adalah orang yang paling dia cintai. Risya nggak ingin ada yang terluka atau dia akan merasa sangat bersalah pada Lela dan Dio jika terjadi sesuatu pada mas Arul karena menolong Caca. lama Risya menunggu hatinya semakin cemas. Tolong keluarlah dari Ruang operasi dengan keadaan baik mas Arul aku membutuhkanmu. kamu dan Caca adalah kekuatanku.