" Caca....kemana caca...Ca...Ca..." Risya panik mencari Caca.
"Huft...akhirnya aku kembali ke kampung ini. apa kabar kamu cintaku? " gumam Arul.
Dia jadi teringat Risya lagi. 4 tahun di Jepang membuat Arul rindu ingin bertemu dengan Risya. apa Dia masih berada di kampung ini? Ah.sudahlah aku harus bisa melupakan Risya.
" papah..." sambut seorang anak kecil yang langsung berhambur ke pelukan Arul.
" Diooo...." Arul menyambut seorang anak lelaki berusia hampir 4 tahun yang bernama Dio yang berjalan bersama ibunya yang sedang hamil 5 bulan.
" Apa kabar Rul?" sambut Lela sambil memegang tangan Arul dan mencium punggung tangan lelaki itu.
" baik. kamu apa kabar La? "
" Alhamdulillah baik Rul.kamu mau pulang dulu atau langsung ke rumah sakit? "
" Kita langsung ke rumah sakit aja ya.aku khawatir sama ibu."
" ibu udah mulai membaik kok Rul. apalagi mendengar kamu akan pulang.dia jadi bersemangat pengin cepet pulang dari Rumah sakit.
" oh ya? alhamdulillah kalo begitu. "
Arul, Lela dan Dio segera masuk ke dalam mobil mereka dan segera menuju ke rumah sakit.
" Assallamuallaikum ibu? "Arul melihat Ibunya habis mandi dan terlihat lebih segar.
" waallaikumsalam. eh...kamu pulang Rul. sini nak peluk ibu. ibu kangen banget sama kamu. "Arul lalu memeluk ibunya yang kini sudah menangis dipelukannya.
" ibu masih sakit? mana yang sakit ?" tanya Arul dengan lembut seperti seorang ayah bertanya pada anaknya.
" kamu ini kaya orang tua aja. padahal kamu ini belum menikah. "
" Siapa bilang aku sudah menikah kok. apa ibu lupa. "
" Nak...apa kamu belum bisa melupakan wanita itu? Dia sudah bahagia dengan suaminya. kamu juga harus bahagia nak. Ibu nggak mau liat kamu sendirian terus. kalo ibu sudah nggak ada. kamu sama siapa?" ibunda Arul menjadi sedih.
" Bu jangan khawatirin Arul ya. Arul pasti akan menikah. percayalah. doain Arul ya bu Arul bisa bertemu dengan cinta sejati Arul. "
" Siapa? wanita itu lagi? Rul, ibu mohon ikhlasin Dia ya. "
" Arul udah ikhlas bu. ibu jangan khawatir ya. yang penting buat Arul adalah kesehatan ibu. Ibu harus sembuh. supaya cepat sembuh ibu harus makan yang banyak. Arul suapin ya. " Arul lalu mengambil bubur yang sudah disediakan rumah sakit menyuapi ibunya dengan lembut. pikiran dan hatinya mulai berkecamuk kembali mendengar permintaan ibunya agar Di segera menikah. Tapi bagaimana mungkin Dia akan menikah dengan wanita yang tidak pernah dia cintai. tapi Dia nggak mungkin terus-terusan menolak permintaan ibunya. apalagi ibunya sudah semakin tua dan sakit-sakitan.
" Nah gitu dong Bu. Ibu makannya harus habis. biar cepat sehat. Ibu istirahat ya. Arul mandi dulu. tadi Arul nggak sempet pulang langsung ke rumah sakit jenguk ibu. Ibu tidur ya. " Arul memang sangat lembut dengan wanita. hati Arul memang sangat lembut membuat Lela jadi tersentuh dengan perhatian Arul pada sang ibu.
" Sama ibunya aja begitu lembut dan perhatian gimana nanti sama istrinya. pasti kelak yang menjadi istrinya akan sangat bahagia. " pikir lela.. yang mulai simpati dengan Arul. tapi Lela tau bahwa Arul masih saja mencintai mantan istrinya yang sudah menikah dengan orang lain. Lela berpikir betapa bodohnya mantan Istri Arul hingga Dia menyia-nyiakan lelaki sebaik, selembut dan sesetia Arul.
Selesai mandi Arul melihat Ibunya sudah tertidur pulas. Arul lalu pamit pada Lela untuk mencari udara di luar
" La, aku keluar dulu ya. aku titip ibu ya. aku mau cari makan. laper. "
" iya Rul. "
Arul melangkahkan kakinya membuka pintu tapi di depan pintu Dia melihat gadis kecil berusia 3 Tahun sedang celingak-celinguk mencari seseorang. sepertinya gadis kecil ini terpisah dari Ibunya. Arul melihat gadia kecil yang berkulit putih sangat cantik berbadan sedikit cubby dengan mata bulat mengingatkannya pada mata bulat Risya bahkan bulu matanya juga lentik seperti Risya. sangat menggemaskan ketika gadis kecil itu mengerjapkan matanya. membuat Arul yang sangat menyukai anak kecil tidak tahan untuk menyapanya.
eh...adik kecil kok kamu sendirian ? mama kamu mana? "
" mama ada dicana om." jawab Caca dengan suara cedalnya
Arul lalu melihat ke arah yang ditunjuk Caca. namun kursi itu sudah kosong.
" mana ? mama kamu nggak ada. pasti dia nyariin kamu deh.nama kamu siapa? biar om bantu nemuin mama kamu."
" namaku caca om. lengkapnya Malisa Angglaeni Putli." jawab Caca
" oh jadi nama kamu Marisa Anggraeni Putri. " Arul mengulang nama Caca yang sebenarnya karena Caca memang belum bisa ngomong huruf r dengan sempurna membuat Arul gemes dan mencubit pipi Caca lembut.
" ih...cakit om."
" hehehe...maaf habis kamu nggemesin banget sih. cantik lagi. pasti mama kamu cantik banget ya?" tanya Arul sambil menggendong Caca ke ruang sekurity.
" Ya dong Om..mamaku cantik banget. papaku juga ganteng sama kaya Om. "
" ganteng mana sama Om?"
" ehm....macih ganteng Om cih.." ucap Caca sambil menaruh jari telunjuknya di pipi sambil menyelidik wajah Arul membuat Arul tertawa lepas oleh tingkah polah gadis kecil dalam gendongannya. Arul lalu mencium pipi gadis lucu dalam gendongannya.
" kamu juga cantik banget sih, nggemesin lagi. "
" iya dong. " jawab Caca lalu menyandarkan kepalanya di leher Arul manja. seketika ada perasaan hangat mengalir dalam darahnya. seolah Dia sedang menggendong anaknya sendiri. Arul tersenyum " jadi begini rasanya punya anak." pikirnya.
Arul jadi ingin menikah dan memiliki anak. Arul lalu membawa Caca ke Pos Sekurity dan meminta petugas mengumumkan berita anak hilang bernama Marisa Anggraeni Putri dan sekarang berada di Pos Sekurity.
" Sayang sambil nunggu mama kamu dateng, kita beli Ice Cream dulu yuk. Mau?"
" Mau dong Om. ayuk." Dengan cepat Caca langsung menghambur ke pelukan Arul dan minta di gendong.
Entah mengapa Arul sangat bahagia dengan sikap Caca yang langsung akrab dengannya. Gadis kecil ini bisa langsung merebut tempat dihatinya yang kosong dan hampa. memang benar gadis ini sangat cantik sangat mrip dengan Risya wanita yang selalu dicintai dan dirindukannya. " ah...Risya lagi kenapa sih aku nggak bisa melupakannya. padahal mati-matian aku berusaha move on dari Risya.berusaha membuka hati untuk orang lain namun tetap saja gagal. bahkan dalam Doanya selalu terselip doa agar Risya selalu bahagia. Arul menggeleng-gelengkan kepalanya. ingin membuang pikiran tentang Risya diotaknya.
" Om kenapa?" pucing ya Om ? " tanya Caca sambil memegangi kepala Arul khawatir.
Arul tersenyum " iya nih om pucing. Caca pijetin dong. " pinta Arul manja sambil mendudukan Caca di kursi tunggu di Ruang Keamanan. Dia laku berjongkok di depan Caca.
" cini Om. Caca pijetin. " Caca lalu memijit-mijit kepala Arul dengan acak. lucu banget. "
" enak nggak Om pijitan Caca. "
" ehm....enak banget. Caca pinter deh mijitnya. " kata Arul sambil memejamkan mata pura-pura menikmati pijatan Caca yang jadi tambah semangat.