Namun semua berubah ketika Risya mengetahui kebenaran bahwa Tonilah yang menjadi penyebab hubungan Arul dan Risya semakin keruh...
Malam itu Risya ingin memberikan jawaban atas pertanyaan Toni yang melamar Dia untuk menjadi istrinya setelah 3 bulan Arul menceraikan Risya. Toni akhirnya mempunyai kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya pada Risya. dan Risya pikir malam itu adalah saat yang tepat untuk menjawab lamaran Toni.
Walupun Risya belum mampu mencintai Toni tapi Risya sudah mengenal Toni sejak lama. dan Toni sudah tau semua hal tentangnya. Dan Risya juga ingin membalas budi baik Toni selama ini yang selalu menjaga dan melindunginya Namun kenyataan pahit itu membuat Risya begitu membenci Toni.
" Ton..aku mau.." Risya menuju kamar Toni dan hendak berbicara dengan Toni. namun Dia menghentikan suaranya. ketika mendengar suara Toni sedang menelpon tantenya.
"📞 Tapi Tan, aku sudah nggak bisa mundur sekarang. Arul sudah menceraikan Risya jadi Risya udah bebas sekarang. Aku udah melangkah sejauh ini untuk memisahkan mereka Tan. dan tante ingin aku mundur? Nggak mungkin Tan. Bahkan Aku sudah melamar Risya tan. dan Dia akan menjawabnya besok. Aku yakin di akan menerima lamaranku Tan. "
📞 Tapi Ton. ini salah. kamu nggak bisa berbuat begitu. kamu nggak boleh memaksakan perasaanmu sama Dia. Dia manusia Ton bukan boneka. kalo nanti Risya tau bahwa kamulah yang mengambil handphone Risya hingga Dia tidak bisa berhubungan dengan Arul. Di akan sangat marah.
📞 Tunggu aku memilikinya tan. aku akan jujur padanya. andai dia sudah menjadi istriku aku yakin dia akan memaafkanku. tolong bantu aku Tan.
Tanpa Toni sadari ternyata Risya sudah masuk ke kamar Toni diam-diam dan mendengar semuanya.
" Apaa...jadi kamu yng mencuri HPku hingga aku dan Arul tidak bisa berhubungan. " Risya menjadi sangat emosi sementara Toni membalik badannya dan menemukan Risya dengan wajah merah padam tanda menahan marah yang teramat besar.
" jawaab Ton !!! Jawab !!!" perintah Risya sambil menggoyang-goyangkan kedua lengan Toni dengan penuh amarah.
" sya aku bisa jelaskan semuanya. semua cuma salah paham. aku nggak mencuri HP kamu. aku cuma.." Toni tidak bisa melanjutkan kata-katanya karena tiba-tiba Risya menampar pipi Toni dengan keras.
" Plaaak.." Aku kecewa sama kamu Ton. aku kira kamu tulus ternyata.. semua itu cuma permainan kamu. Kenapa....kenapa Ton?? kenapa kamu lakukan ini sama aku? kenapa? kamu tau aku begitu mencintai Arul. aku harap kesalah pahaman antara aku dan dia bisa cepat selesai. tapi kenyataannya kamu justru ikut memperkeruh keadaan antara Aku dan Arul hingga dia menceraikanku. Apa salahku sama kamu Ton??? Apaa?? " Risya terus saja menggoyang lengan Toni meminta penjelasan pada Toni sambil terisak dan akhirnya tubuhnya luruh ke lantai dan tangisannya meledak dengan keras. seakan ingin melampiaskan semua beban dihatinya. lengkap sudah semua penderitaan Risya. terbuang dari keluarga, diceraikan oleh suami, satu2nya yang melindungi hanya Toni dan ternyata Toni juga mengkhianatinya.
" aaaaaakh..." Risya benar-benar hancur. nggak ada lagi yang bisa dia percaya di dunia ini. semua orang yang dia sayangi mengkhianatinya.
Hati Toni seperti tersayat-sayat melihat kondisi Risya. Toni jadi merasa sangat bersalah pada Risya. untung saja Risya tidak pernah tau jika Toni menyuruh dan membayar rekannya yang seorang pramugari di Jepang untuk memberi Arul obat tidur lalu memposting foto mesra mereka di dp Arul. dan mengirim Wa bahwa Arul menceraikan Risya membuat kesalahpahaman mereka semakin parah. dan kemudian menyuruhnya untuk menghapus semua bukti di handphone Arul. Entah setan apa yang merasukinya hingga Dia begitu egois membuat Risya dan Arul berpisah. untung saja Risya hanya tahu seputar HP yang disembunyikannya dari Risya.
" maafkan aku Sya...tolong maafkan aku. " Toni ikut berjongkok dengan Risya dan mencoba meraih tangan Risya yang lalu ditepis Risya dengan kasar.
" Jangan sentuh aku..."
" Ok..aku nggak akan nyentuh kamu tapi tolong maafkan aku. aku melakukan itu karena aku nggak mau kamu disakiti lagi oleh Arul. "
" Apa hakmu mengatur hidupku. " bentak Risya.
" Aku tau aku nggak berhak ikut campur. tapi semua itu aku lakukan karena aku mencintaimu sya. bahkan aku sudah pernah meminta pada papa kamu. agar menjaga kamu untukku sampai aku berhasil dalam hidupku dan akan menjemputmu bagai seorang Princess seperti keinginanmu sya. aku berusaha mewujudkan keinginanmu di masa kecil. aku bahkan tidak pernah pulang hingga aku berhasil dan akan meminangmu 1 bulan lagi. tapi kenyataan bahwa kamu sudah menikah dengan Arul membuat hatiku sangat sakit. setiap hari aku merindukanmu. Dan yang lebih menyakitkan adalah melihatmu bersedih saat kamu mengetahui Arul berselingkuh. kamu bahkan menangis semalaman tanpa makan. bahkan harus dirawat selama 4 hari. aku nggak tega sya. dan sejak saat itu aku nggak rela Arul mengganggumu lagi. aku hanya ingin melindungimu Sya. Tolong percaya padaku."
" aku nggak bisa percaya kamu lagi...aku sudah nggak bisa percaya siapapun lagi. "
Risya menangis dengan begitu sedih dan sangat memilukan.membuat Toni semakin merasa bersalah.
" Ok aku kembalikan HP kamu. tapi tolong maafkan aku. " Toni lalu mengambil HP Risya dan memberikannya pada Risya.
Risya lalu mengambil HPnya lalu mendekapnya di dadanya. dan kembali terisak.bayangan pernikahannya dengan Arul dan bulan madu mereka yang indah seperti slide film diotaknya. membuat Risya kembali terisak.
" Sya..." Toni berusaha meraih tangan Risya dan ingin memeluknya. namun segera ditepis Risya dan diberikan tatapan tajam menusuk oleh Risya. membuat Toni mundur dan tidak jadi menyentuh Risya. mungkin Risya butuh waktu. dan Toni tahu itu. Toni membiarkan Risya menangis sambil terus memeluk HPnya.
HP itu adalah HP Couple yang dimiliki sepasang. karena itu Risya begitu sedih ketika kehilangannya. seperti firasat dia akan kehilangan pasangan hidupnya yaitu Arul. Namun kini ketika HP itu kembali padanya, semua sudah terlambat. Dia telah diceraikan oleh Arul. Surat pernikahan sirinya sudah dia hancurkan dan talak sudah dijatuhkan padanya. semua sudah sia2. kalo mungkin Arul sudah bahagia. mungkin itu yang terbaik untuk hubungan mereka. tapi kenapa tetap saja menyakitkan rasanya. 3 bulan sudah berlalu tapi cintanya pada Arul tidak pernah berkurang walaupun dia sudah dikhianati berkali-kali. Akhirnya Risya berdiri dia pergi dari kamar Toni.
"Sya kamu mau kemana? " Toni yang melihat Risya berdiri segera mengejarnya. Namun Risya hanya menepis tangan Toni dan tidak menjawab apapun. Toni sangat takut Risya akan pergi meninggalkannya. dan Toni mengikuti Risya.
Tapi Risya ternyata kembali ke kamarnya dan mengunci pintunya. Toni jadi merasa lega, mungkin Risya butuh sendiri.