Rencananya menjelang sore ini aku dan Santo akan pulang. Kami merapikan apa yang harus kami bawa pulang. Aku merasa kenyang setelah menyantap ubi bakar yang di buatkan Santo. Meski Ia seharian bekerja, dia merawatku cukup baik. Kita memilih waktu yang tepat untuk pulang sebelum Ashar menjelang. Karena kita tidak mau gelap gulita saat perjalanan nanti.
Santo menarik tas yang kugendong. Ia bermaksud membawanya. Aku hendak merebutnya kembali namun Ia kekeh untuk menggendongnya. Padahal dia sendiri masih membawa cangkul. Di sepanjang perjalanan kami berjalan lambat karena Santo tahu kakiku belum sepenuhnya pulih. Jalanku saja masih sedikit pincang. Tapi tak ada yang perlu di khawatirkan.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください