webnovel

Seekor Singa dan Semut

編集者: Wave Literature

Beberapa saat kemudian, Yin Wushuang sedang membaca kembali bukunya. 

Yin Wushuang mempelajari segala jenis ilmu pengetahuan, dia merasa pengetahuan diluar ini lebih menarik dibandingkan Qian Kun.

 Jam 12.

Sudah waktunya makan siang.

Di Gedung kelas F ini rusak jadi hanya ada 1 kantin didalamnya. 

"Waktunya makan!" Rong Yun berteriak sambil melempar majalah yang ia pegang.

Semuanya langsung membereskan mejanya dan berkumpul menjadi satu lalu bersama sama pergi ke kantin.

Saat itu Rong Yun, Zhao Zhu dan Chen San sudah mau bergegas pergi, kemudian ia teringat pada Yin Wushuang, lalu bertanya padanya: "Ratu, apa tidak ingin pergi ke kantin?"

"Pergi bareng yuk?" Ajak Han Li.

Meskipun hanya sebuah ajakan, tapi didalam hatinya seperti bingung entah mau berkata apa.

Rong Yun dan lainnya merasa Yin Wushuang adalah orang baru, belum seharusnya ia ikut bergabung dengan mereka.

Han Li dalam benaknya berpikir: "Melihat sikap Yin Wushuang yang begitu cuek, Yin Wushuang tidak akan mau ikut bergabung dengan mereka."

Seketika Yin Wushuang menyimpan bukunya lalu menjawab: "Yuk!" Jawabnya dengan dingin.

Yin Wushuang merasa mereka juga baik terhadapnya, kenapa harus ditolak ajakannya?

Han Li tertawa bahagia, lalu mereka bersama-sama menuju kantin. 

Rong Yun, Chen San dan Zhao Zhu pun berjalan mengikuti mereka di belakang. 

Di kantin sekolah sangatlah ramai, terutama setengah jam yang lalu, orang-orangnya sangat bedesak-desakkan.

Pada saat sedang mengantri, tiba-tiba dari samping terdengar suara tertawa Ruan Ling.

"Kalian pikir Yin Wushuang hebat?" Saya kasih tahu pada kalian, dia itu sangat bodoh, sangat-sangat bodoh, sampai-sampai apapun yang saya perintahkan padanya pasti akan dia kerjakan." Kata Ruan Ling sambil tertawa bahagia.

"Benarkah? Saya tidak percaya!"

"Kamu harus percaya itu! Saya kasih tahu kamu, Yin Wushuang memberikan surat cinta kepada Yan Ziye, itu saya yang mengajarinya. Dan saya juga yang telah melaporkan kejadian itu kepada kepala sekolah sehingga ia dimarahi Zhao Fengxia, apa yang saya suruh pasti ia kerjakan. Dan saya juga mengatakan pada Chu Hong dan ibunya tentang kejadian itu, sebenarnya menurut mereka ini bukanlah masalah yang besar. Namun tidak peduli dengan masalah ini. Sebenarnya masalah itu menurut chu hong dan mamanya bukan lah sebuah masalah yang besar,tapi saya lah yang mencari mereka saya lah yang memprovokasi mereka sangat marah kepada Yin Wushuang."

"Masak iya? Dia bisa menuruti setiap perkataan mu? Ruan Ling, sehebat itukah kamu?"

"Siapa suruh dia bodoh!"

Ruan Ling masih tertawa terbahak-bahak, dia tidak tau wajah Han Li dan teman-temannya sudah berubah.

Ruan Ling, berani sekali dia!

Yin Wushuang yang sudah mengantri dan membayar makanannya kemudian berjalan dari samping dan tidak sengaja menabrak pundak Ruan Ling.

Ruan Ling melihat Yin Wushuang, didalam hatinya ia sangat ketakutan tapi ia pikir di sampingnya masih ada teman-temannya, lalu dengan sombong ia membusungkan dadanya.

Saat itu cuman dirinya yang tau seberapa gugupnya dia!

Tapi ketika ia mengira Yin Wushuang akan berdebat denganya, ia pun merasa Yin Wushuang sama sekali tidak melihatnya dan pergi meninggalkannya.

Ia tampak seperti udara diruangan itu! 

Yin Wushuang, Rong Yun dan teman-teman lainnya mengikuti di belakang Han Li dan pergi keluar.

Rong Yun mengerutkan alis menatap Ruan Ling, dan bertanya pada Han Li dengan lantang: "Kenapa Ratu Yin tidak marah sama sekali?"

Zhao Zhu dan Chen San juga saling menatap merasa bingung.

Bukankah dia seharusnya marah? Bukankah dia waktu itu di lapangan begitu menyeramkan?

Kenapa ini malah terlihat baik-baik saja?

Han Li tersenyum kecil: "Rong Yun, jika kamu adalah seekor singa, lalu hanya karena ejekan seekor semut, apa kamu akan menghentikan langkah kakimu?"

"Jika saya adalah singa, saya tidak akan bisa melihat semut!" Jawab Rong Yun.

Oleh karena itu menurut Yin Wushuang, Ruan Ling hanyalah seekor semut!

Jawaban pedas Han Li itu tepat di depan muka Ruan Ling. Ruan Ling pun langsung seakan-akan tidak ingin mendengar dan melihat siapapun.

Saat itu wajahnya berubah menjadi pucat, sambil menggigit giginya.