webnovel

Pendekar Pedang Pencabut Nyawa

Raka Kamandaka adalah seorang pemuda tampan yang berasal dari Keluarga Kamandaka. Keluarga tersebut sangat ternama di Tanah Pasundan. Selain ternama, keluarga itupun merupakan keluarga yang sangat kaya raya. Kekayaannya di mana-mana, bisnis perdagangannya maju pesat. Di sisi lain, Kepala Keluarga Kamandaka juga seorang pendekar. Namanya sangat termashur di dunia persilatan. Setiap orang-orang yang berkecimpung dalam rimba hijau, pasti pernah mendengar nama Pendekar Pedang Tunggal. Sepak terjangnya membuat semua pendekar golongan hitam merasa jeri. Kalau namanya disebut, pasti mereka bakal merasakan seluruh tubuh bergetar karena saking takutnya. Sayang, suatu ketika sebuah malapetaka menimpa keluarga ternama itu. Seluruh anggota keluarganya tewas dibunuh oleh puluhan orang tidak dikenal. Bahkan malapetaka juga menimpa guru dari Raka Kamandaka sendiri. Setelah terjadinya pembunuhan berantai yang dilakukan secara sadis tersebut, Raka Kamandaka memutuskan untuk memecahkan misteri yang menimpa keluarganya. Dia akan terjun ke dunia yang penuh dengan pertarungan sebagai seorang pendekar muda pilih tanding. Dengan sebilah pusaka yang bernama Pedang Pencabut Nyawa, Raka bertekad akan menggetarkan dunia persilatan.

Junnot_senju · 東方
レビュー数が足りません
407 Chs

Wanita Itu Telah Pergi

"Kalian sudah mengalami luka dalam karena pukulanku. Pergilah dan obati luka kalian, karena kalau tidak, dalam waktu tiga hari maka nyawa menjadi jaminannya." ujar Arya Saloka memberi peringatan kepada mereka.

Enam pendekar kelas satu itu sadar bahwa apa yang diucapkan oleh Pendekar Tangan Sakti bukanlah bualan belaka. Mereka tahu ucapan tersebut memang sesuai dengan kenyataan.

Sayangnya, meskipun mereka ingin pergi dari sana, rasanya hal itu tetap tidak bisa. Apalagi di belakang mereka masih ada si wanita bercadar yang berhati kejam.

"Jangan dengarkan ucapannya, dia berkata seperti itu hanya karena dirinya sudah merasa lemah. Tenaganya berkurang banyak, jadi cepat bunuh dia sekarang juga!" kata si wanita bercadar dengan bentakan keras.

Enam orang tersebut saling pandang ketika mereka mendengar perintah si wanita bercadar. Sepertinya mereka sedang bingung, langkah mana yang harus diambil? Apakah melanjutkan pertarungan? Ataukah lari tunggang langgang?

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください