webnovel

PARANORMAL CASE (The Red Shoes Of Annabeth Allison)

[The first series of paranormal cases evellyn matthew] •SHORT STORY • • • • •Akan di Revisi Setelah TAMAT ••••••• "Banyak kasus yang pernah kutangani, namun kasus inilah yang membuatku bahkan ingin berhenti dari pekerjaan yang selama ini aku keluti selama hampir 20 tahun. Mengapa kasus ini menjadi yang paling sulit?". -Evellyn Matthew. "aku berharap apa yang terjadi padaku, tidak akan terjadi pada orang lain." -Annabeth Allison.

slsangrhzz_ · ホラー
レビュー数が足りません
9 Chs

•3• (Memulai Hari Baru)

_____________________

"Dengarkan aku, jika kau terus membiarkannya seperti ini, dia pasti akan sangat tertekan. Kau tahu, jika seseorang dalam keadaan mental yang tertekan, roh lain yang berada di dalam tubuhnya akan menjelajahi jiwanya semakin dalam, dan akan membuatnya semakin tidak berdaya." penjelasan evellyn tersebut membuat lidya mengernyitkan alisnya.

"Ja..jadi apa yang harus kulakukan?" Tanyanya lagi.

"Lepaskan dia dan biarkan dia bebas.".

______________

Next story•

______________

      Hari ini, tepat tanggal 4 maret 1985 annabeth akan mulai bersekolah di salah satu sekolah menengah atas yang terletak di london.

     Annabeth berjalan memasuki gerbang sekolah yang amat besar. Beberapa murid meliriknya sambil berbisik-bisik.

Jujur, annabeth sangat risih dengan lingkungannya saat ini.

Bersekolah di kota ini, tidak se-menyenangkan yang aku kira. Pikirnya.

      Iapun terus berjalan, berusaha tidak memikirkan apa yang dilakukan orang-orang di sekitarnya.

'Bruk'

     Bola tersebut tepat terkena di kepala annabeth.

"Awwhh" annabeth menjerit kesakitan.

"Hei kau! Berikan bola itu kemari" ucap salah satu pria dengan menunjuk-nunjuk annabeth.

     Annabeth pun berbalik, ketika mendengar ucapan yang dilontarkan pria itu. Namun annabeth tidak memperdulikannya, karena sakit akibat benturan bola tadi. Dia masih memegang kepalanya sambil menjerit pelan karena saking sakitnya.

      Melihat annabeth yang tidak meresponnya sama sekali, pria itupun mendekati annabeth.

"Hei kau! Apa kau tidak mendengarku?" Ucap pria itu kepada annabeth.

       Annabeth berbalik dan mendapati seorang pria yang sombong, berdiri tepat disampingnya. Kemudian, annabeth berpaling wajah acuh tak acuh.

Tidak tahu malu! Dia yang salah malah dia yang membentak! Ujarnya dalam hati.

"Bukannya kau annabeth? Si pembunuh itu?" Tanyanya. Jeda beberapa detik iapun kembali melanjutkan ucapannya. Annabeth berbalik kepadanya dengan memasang wajah terkejut.

"hey friends! look at this girl! This girl we saw in the paper yesterday! She is the girl who killed his brother!" Katanya, sambil meneriaki orang-orang di sekitarnya untuk datang ke tempat annabeth sekarang.

      Perlahan, para murid-murid yang berada disekitar annabeth memadati area tempat annabeth dengan membentuk lingkaran.

      Annabeth menatap mereka semua dengan sangat malu, disertai dengan mulainya, berjatuhan butiran-butiran air dipipinya.

      Annabeth disoraki dengan penuh kebencian.

"Dasar tidak tahu malu!"

"Dia sudah Gila!"

"Bit*ch! Tega-teganya dia bunuh adik sendiri!"

"Pembunuh!"

"Lebih baik kau mati saja!"

      Kata-kata yang keluar dari mulut mereka, sungguh sangat melukai hati annabeth.

     Rasanya annabeth ingin menjauh dari mereka, namun Annabeth tidak tahu harus berbuat apa, di tengah kerumunan orang-orang, yang dimatanya hanya ada kebencian terhadap annabeth.

     Namun, siapa sangka, tiba-tiba seorang pria lain datang menerobos para gerumunan itu dan menarik annabeth keluar.

"Ayo keluar dari sini" ucapnya menarik tangan annabeth.

     Awalnya annabeth masih diam ditempat memandang pria itu, hingga akhirnya ia membiarkan dirinya di bawa keluar dari kerumunan itu.

    Annabeth dan pria itu sudah semakin jauh dari gerumunan tadi. Tetapi, tiba-tiba annabeth berhenti.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya annabeth dengan sedikit kesal.

    Pria itupun mengernyitkan alis bingung.

"Apa maksudmu?" Pria itu melemparkan kalimat kepada annabeth, dengan pertanyaan juga.

"Kau pikir aku akan berterima kasih? Apa aku terlihat begitu menyedihkan sehingga kau menarikku keluar dari sana?---"

        Annabeth berkata, dengan menitihkan air mata.

"Iya, aku memang terlihat menyedihkan. Namun, saat kau tadi melakukan hal itu, aku bahkan terlihat lebih menyedihkan." Itulah kalimat terakhir annabeth dan langsung pergi dari hadapan pria itu.

**

       Annabeth saat ini, tengah berada di kantin sekolahnya sambil menyantap dengan tidak napsu makanannya. Diapun juga, hanya seorang diri, karena memang tidak ada yang ingin berteman dengannya, bahkan di kelasnya pun, tidak ada satupun orang yang ingun duduk dengannya. Dikantin, Ia terkadang melirik ke samping kanan dan kiri, namun bukannya melihat hal yang memyenangkan

, ia malah  selalu mendapati semua orang selalu menatapnya dengan sinis. Tetapi annabeth tetap tidak memperdulikannya.

"Hai"sapaan itu keluar dari seseorang yang sekarang sudah duduk tepat disamping annabeth.

"You again?" Ucap annabeth ketika melihat pria yang membawanya keluar dari kerumunan tadi, tepat duduk disampingnya.

"Why? You don't like it?" Jawabnya dengan santai.

"Banyak tempat duduk lain, lalu mengapa kau duduk disini huh? Pergilah aku tidak ingin melihatmu. Kau membuat napsu makanku menjadi menurun." Balasan annabeth disertai dengan wajah yang sangat marah.

"Jika bukan karena ibuku, aku juga tidak ingin melihatmu." Ucapnya lagi sambil memakan beberapa snacknya.

"Memangnya apa hubungan ibumu denganku huh?" Tanya annabeth dengan nada suara kesal.

"Ibuku adalah evellyn matthew. Dan itu berarti, aku anaknya." Jawabnya dengan santai.

"A..apa? Kau anaknya?" Annabeth berucap dengan ragu-ragu dan tidak percaya.

"Apa kau pikir aku berbohong? Di dalam kamus Jack Burner, tidak ada kata bohong." Ucapnya sombong.

"Ini tidak mungkin" annabeth berkata tidak percaya.

"Tapi itulah kebenaran" balasnya lagi disertai ia melemparkan senyumannya juga kepada annabeth.

      Tanpa dikira, saat mereka tengah sibuk mengobrol tiba-tiba sebuah mangkuk kecil yang berisikan yougurt terkena tepat di belakang kepala annabeth.

"Apa lemparanku sudah tepat sasaran?--"

"--Sepertinya, iya!" Kata salah satu gadis seumuran annabeth, dan ternyata ialah orang yang melemparkan mangkuk tersebut kepada annabeth.

      Annabeth diam, diam yang menandai dirinya sangat marah. Namun, ada yang salah. Wajahnya tidak terlihat seperti ekspresi marah yang annabeth tampakkan biasanya.

       Annabeth pun berdiri,dan memukul meja namun pandangannya mengarah ke arah depan ke tempat ia daritadi duduk dan mengobrol dengan jack.

"Ada apa denganmu?" Tanya jack.

"Shut up jerk!" Kalimat itulah yang dikatakannya dan kalimat itu, tidak terdengar seperti suara annabeth biasanya. Sangat berbeda, suara itu lebih berat dibandingkan dengan suara annabeth yang bisa dibilang lembut.

     Ia kemudian melangkahkan kakinya dengan tempo yang cepat ke arah gadis 'pelempar mangkuk' tadi.

    Saat sudah berada tepat dihadapan gadis itu, annabeth melancarkan aksinya dengan menampar gadis itu dengan keras. Namun tidak hanya sekali, annabeth menamparnya bahkan berkali-kali. Annabeth, tidak tahu apa yang sedang berada dipikirannya saat melakukan hal itu, yang penting rasa kesalnya terpenuhi dengan membalasnya.

       Jack yang melihat hal itupun, tidak hanya diam memperhatikannya. Iapun pergi ke tempat annabeth saat itu, dengan berlari, dan berusaha untuk menghentikannya.

       Jack berusaha keras untuk menghentikan perbuatan annabeth kepada gadis itu, namun annabeth malah meronta keras dan berteriak-teriak tidak jelas.

**

"Ada apa anda memanggil saya? Apa annabeth berbuat kesalahan?" Tanya lidya kepada guru wali kelas annabeth.

"Kesalahan yang besar. Annabeth baru sehari masuk ke sekolah, namun dia sudah berbuat kesalahan yang sangat besar.--" Ucap guru itu, sambil membaca laporan pengaduan terhadap annabeth.

"Disini tertera, bahwa annabeth sudah memukuli temannya." Lanjutnya.

"I..itu tidak mungkin. My daughter could not possibly do it." Ucap lidya tidak percaya.

"Namun itulah yang telah terjadi.--" Kalimat itu terdengar begitu meyakinkan kepada lidya.

"Ohya, kepala sekolah juga sudah memutuskan akan tidak menyekolahkan annabeth selama 2 minggu. Atau dengan kata lain, ia akan diskorsing selama jangka waktu yang sudah ditetapkan."

______________________