Kali ini, Zelyn yang sudah terbiasa mendapatkan ancaman dari sosok pria dengan tatapan tajam di sebelah mobil, sama sekali tidak merasa takut lagi. Entah mengapa ia merasa yakin bahwa apa yang baru saja dikatakan oleh Axel hanyalah sebuah gertakan saja agar ia mau patuh dan tidak jadi wanita pembangkang.
'Ancaman demi ancaman yang selalu menjadi andalanmu, Axel. Bahkan aku sangat hafal dengan kalimat demi kalimat yang diucapkan oleh Axel. Lebih baik aku diam saja karena malas sekali menanggapi dia,' gumam Zelyn yang kini memilih untuk mengunci rapat mulutnya dan tidak berniat untuk menatap sosok pria di sebelahnya tersebut.
Di saat bersamaan, ia merasa sangat lega saat sang supir sudah membawakan kursi roda untuknya.
"Ini kursi rodanya, Tuan Axel," ucap sang supir yang menaruh kursi roda di sebelah pria dengan tubuh tinggi tegap tersebut.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください