Masih mengarahkan tatapan tajam penuh kebencian karena merasa sangat geram telah dipermainkan oleh pria yang malah terbahak saat melihatnya murka, Zelyn bahkan sampai melupakan rasa perih yang ada di tangannya karena saat ini benar-benar tidak sabar ingin mengetahui rahasia besar di balik kematian orang tuanya.
Seolah rasa sakit di tangan yang dibalut perban tersebut tidak sebanding dengan luka mendalam yang semakin menggerogoti jiwanya. Bukan perkara mudah untuknya saat menyiapkan hati untuk mengetahui penyebab dari kematian orang tua kandungnya karena merasa jika pria yang dicintai ada kemungkinan menjadi salah satu penyebab kejadian di masa lalu.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください