Orang tua Zelyn kini ikut merasa sangat penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi pada calon menantunya saat terlihat lesu dan tidak bertenaga. Bukan hanya itu saja, raut wajah penuh kekhawatiran tampak jelas dan membuat mereka tidak bisa lagi menyembunyikan rasa ingin tahunya.
Doni Prasetya berjalan menghampiri Ardhan dengan menepuk bahu kokoh calon pria yang sudah berubah pucat wajahnya tersebut. "Sebenarnya ada apa, Ardhan? Apa terjadi sesuatu pada orang tuamu?"
Saat ini, seolah suara Ardhan tercekat di tenggorokan, sehingga tidak mampu mengeluarkan suara untuk menjelaskan hal buruk yang sedang terjadi. Namun, suara Zelyn terdengar membelah keheningan di ruangan tersebut.
Zelyn yang juga tengah merasa shock, masih memegang ponsel yang baru saja dimatikan oleh calon mertuanya. "Kata ayah Ardhan, perusahaan sedang mengalami masalah besar dan mungkin akan berakibat bangkrut, Ayah. Bagaimana mungkin perusahaan yang sudah lama berdiri, akan gulung tikar dalam semalam."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください