Posisi Zelyn yang masih bersandar di punggung ranjang dengan memegangi dadanya yang benar-benar terasa sangat sesak begitu mendengar kenyataan mengenai pria yang sangat dicintai ternyata berkhianat dengan sahabat yang bahkan sudah dianggapnya sebagai saudara sendiri.
"Tidak ... ini tidak mungkin!" teriak Zelyn yang saat ini terlihat menggelengkan kepala karena tidak bisa menerima apa yang baru saja diceritakan oleh Yessy.
"Zelyn ... maafkan aku," sahut Yessy di balik telepon setelah mendengar suara teriakan dari sahabatnya.
Bulir kesedihan yang makin deras membasahi pipi putih Zelyn dan wajahnya pun terlihat semakin sembab dan pucat. Ia berusaha untuk menguatkan hatinya agar tidak semakin hancur dan terpuruk. Merasa tidak terima dengan pengkhianatan sahabat yang sudah dianggapnya sebagai saudara sendiri, membuat Zelyn ingin melampiaskan kemurkaannya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください