webnovel

Perubahan Roda Kehidupan

編集者: EndlessFantasy Translation

Lin Huang dengan hati-hati mengisi botol airnya di danau. Diminumnya beberapa teguk, kemudian ia menutup botolnya dan adrenalinnya meningkat, ia merasa semangat menunggu malam datang.

Monster Pasir memiliki penglihatan yang buruk pada malam hari. Struktur tubuh mereka memungkinkannya bertahan di dua suhu berbeda, baik untuk cuaca yang panas maupun dingin. Membuat mereka tidak takut pada matahari maupun badai pasir, menyebabkan mereka mampu berburu di situasi apapun. Tapi ini hanya berlaku di siang hari, karena penglihatan Monster Pasir menurun di malam hari, mereka hanya bisa melihat dengan jarak pandang sampai dengan 100 m. Kecuali dalam situasi mendesak Kecuali mereka kelaparan, Monster Pasir lebih memilih untuk tidak berburu di malam hari.

Gelap menyelimuti gurun pasir tak lama setelah Lin Huang bersembunyi.

Malam terasa mencekam, nyaris tak ada bintang di langit. Ini merupakan saat yang sempurna untuk berburu.

Lin Huang berlari menuju pos pijakan di mana Monster Pasir bergerak dengan kecepatan penuh. Ia telah mengamati pos pijakan selama beberapa waktu dan terlihat lebih dari 30 Monster Pasir di lokasi tersebut.

Tak satupun dari mereka yang tingginya lebih dari 10 meter dan mereka semua tingkat besi.

Kecerdasan Monster Pasir memang tidak tinggi tetapi mungkin mereka telah melihat pos pijakan manusia, karena terdapat pagar yang mengelilinginya. Para monster nampaknya meniru itu semua, mereka membangun gubuk sederhana untuk tempat mereka tidur. Dengan lebih dari 30 gubuk yang berada di satu area, membuatnya terlihat seperti miniatur desa manusia.

Lin Huang berjalan mengendap-endap di sekitar pagar, nampak beberapa Monster Pasir sedang tidur, dengkurannya terdengar keras.

Ia mengunci targetnya pada sesosok Monster Pasir yang tingginya kira-kira lima meter. Dari ukurannya, sepertinya monster tersebut berada di tingkat besi. Monster tersebut asik bermain dengan jari-jari kakinya di pondok miliknya. Kemudian setelah bermain-main, ia menjilati jari-jari kakinya, Lin Huang merasa jijik dibuatnya.

Ia mulai berpikir, jangan-jangan merupakan suatu kesalahan memanggil monster bodoh ini menggunakan Kartu Monster-nya.

Waktu hampir habis, ia segera melupakan apa yang sedang dikhawatirkannya.

Diambilnya batu dari tanah dan ia melemparkannya ke arah monster yang menjijikkan itu melalui pagar. Merasa dihantam oleh batu, monster tersebut kemudian memungut batu dalam keadaan bingung. Ia melihat dari arah mana batu itu dilemparkan. Nampaknya, ada sesuatu di balik pagar.

Meski jaraknya tidak jauh, tapi monster tersebut tidak bisa melihat dengan jelas melewati pagar.

Monster kemudian berdiri, dengan tinggi menjulang, ia membawa tongkat pemukul yang panjangnya sekitar tiga meter, monster itu melangkah perlahan menuju pagar.

Nafsu makan Monster Pasir sangat besar. Porsi makan mereka sangat banyak, membuat mereka tidak akan pernah melepaskan mangsanya.

Melihat Monster Pasir mendekatinya, Lin Huang tersenyum lebar di balik pagar.

Saat Monster Pasir itu tiba di pagar, ia menunduk dan bertatapan mata dengan Lin Huang.

Monster tersebut terkejut dan segera mengayunkan tongkat pemukulnya ke arah Lin Huang.

Lin Huang langsung berlari menuju bukit pasir yang tidak terlalu jauh jaraknya.

Monster Pasir langsung menghancurkan pagar dengan tongkat pemukulnya dan mengejar Lin Huang.

Bagi Monster Pasir, daging manusia rasanya lembut dan lezat. Monster itu hampir saja meneteskan air liurnya saat melihat Lin Huang.

Melihat makanannya lari, ia tidak ingin melepaskannya.

Tepat ketika Lin Huang melewati bukit pasir, Monster Pasir mendekat dan mengayunkan tongkat pemukulnya ke arah Lin Huang.

Tiba-tiba darah tercecer, Monster tersebut berhenti bergerak, kepalanya jatuh dari lehernya.

Darahnya menyembur ke seluruh tempat, tubuh monster tanpa kepala itu jatuh tepat di belakang bukit pasir.

Sebuah bayangan muncul di samping mayat Monster Pasir. Seorang pria muda berambut putih, matanya yang tadinya merah berubah menjadi hitam.

"Keren Bai!" Lin Huang memberikan jempolnya kepada pria muda tersebut.

Bai yang merupakan tingkat besi peringkat-3, kekuatannya hampir mencapai tingkat perunggu sejak evolusinya yang terakhir. Dengan menggunakan Kekuatan Darahnya, memotong kepala seekor Monster Pasir merupakan hal yang sepele.

"Ding!" Pemberitahuan datang dari Xiao Hei, kotak pemberitahuan semi-transparan muncul di atas Lin Huang.

"Selamat, kamu memperoleh Kartu Monster – satu ekor Monster Pasir."

Pada saat yang sama, sejumlah besar Cahaya Kehidupan putih menyebar dari mayat Monster Pasir ke tubuh Bai.

"Aku hampir lupa, Cahaya Kehidupan akan diberikan saat monster saling membunuh." Meskipun Lin Huang tahu tentang hal ini sebelumnya, itu adalah pertama kalinya ia menyaksikannya dengan mata kepalanya sendiri.

Di dunia ini, Cahaya Kehidupan di antara monster dapat disita bersama dengan Cahaya Kehidupan yang tersisa dari monster yang mati dan dapat ditransfer secara otomatis ke monster yang membunuhnya.

Karena tubuh manusia itu unik, tubuh manusia hanya bisa menyerap bagian dari Cahaya Kehidupan dari monster secara otomatis selama peningkatan kemampuan.

Proses semacam itu disebut Pembaptisan Cahaya Kehidupan, dengan catatan: jika orang tersebut memiliki beberapa teknik untuk menyerap Cahaya Kehidupan, Cahaya Kehidupan akan memudar dengan sendirinya jika tidak ada yang bisa menyerapnya.

Saat Bai menyerap Cahaya Kehidupan dari Monster Pasir yang telah mati, terjadi perubahan di dalam tubuh Lin Huang.

Kolom ketiga di Roda Kehidupan di dalam tubuhnya yang tadinya redup mulai bersinar. Seketika kolom ketiga menyala penuh dan kolom yang keempat mulai menyala juga, dilanjutkan dengan yang kelima, dan kemudian diikuti kolom yang keenam...sampai kolom ke-26 ikut menyala, Cahaya Kehidupan yang menyebar keluar dari Monster Pasir yang telah mati berhenti. Cahaya Kehidupan di tubuh Bai memudar dan perubahan di tubuh Lin Huang juga ikut berhenti.

"Apa yang baru saja terjadi?" Lin Huang terkejut. Ia tidak menyangka Cahaya Kehidupan di tubuhnya meningkat tanpa adanya pemberitahuan. Dalam hitungan detik Cahaya Kehidupan-nya meningkat dari yang awalnya hanya tiga kolom sekarang menjadi 28 kolom.

Satu kolom di Cahaya Kehidupan biasanya mewakili satu tahun kehidupan. Sejak Lin Huang lahir dengan Cahaya Kehidupan yang rusak, tingkat hidupnya musnah 10x lebih cepat dari orang pada umumnya.

Ia hanya memiliki tiga kolom tersisa di Roda Kehidupannya dan kolom ketiga sudah redup. Tadinya ia hanya memiliki waktu kurang dari dua bulan untuk hidup.

Tapi sekarang ia tiba-tiba memiliki 28 kolom di Roda Kehidupannya.

Lin Huang merasa lega, terhindar dari rasa takut akan kematian. Namun, kabar baik itu terdengar aneh baginya.

"Xiao Hei, apakah penambahan Cahaya Kehidupanku ada hubungannya dengan Bai yang telah membunuh Monster Pasir?" Lin Huang mencoba menebaknya.

"Ketika Anda memanggil monster dari Kartu Monster-mu, Roda Kehidupanmu akan disinkronkan dengan monster yang kau miliki. 50% dari Cahaya Kehidupannya akan diserap ke dalam Roda Kehidupanmu ketika monster tersebut dibunuh. Jika Roda Kehidupan monster yang kau panggil sudah penuh, maka Cahaya Kehidupan akan diberikan 100% kepadamu."

Lin Huang merasa lega setelah mendengar penjelasan Xiao Hei. Sekarang ia tahu bahwa tidak ada masalah dengan tubuhnya."

Aku bisa mendapatkan lebih dari 20 kolom Cahaya Kehidupan dari membunuh satu Monster Pasir. Jadi, jika aku membunuh beberapa monster lagi, Roda Kehidupanku akan berlebih!"

Lin Huang semangat kegirangan membayangkannya.

Kemudian ia pergi ke belakang bukit pasir dan berjalan menuju pos pijakan di mana Monster Pasir tersebut tadinya berdiri..