Bandung
Cebisan cahaya terang pagi itu menerobos masuk melalui celah-celah jendela kamar Anisha. Suhu pagi itu cukup dingin dan menusuk tulang belulang Anisha yang masih tertidur pulas di atas ranjang. Beberapa kali terdengar suara ringtone alarm handphone yang sudah di set olehnya berbunyi beberapa kali. Namun sepertinya ia tertidur begitu pulas hingga tidak menggubris sama sekali suara berisik tersebut.
Pagi ini sebenarnya Anisha sudah membuat janji untuk bertemu seseorang. Tepatnya bertemu pria atas suruhan sang Papa. Anisha sebenarnya malas bertemu dengan pria tersebut, namun karena Papanya mengancam akan menyita motor miliknya, alhasil Anisha terpaksa mengiyakan permintaan Papanya.
Terdengar suara ketukan dari luar pintu, namun walau sudah mendengarnya Anisha malah menarik selimut dan membalut tubuhnya sampai menutupi seluruh tubuh termasuk kepala. Ia tidak menghiraukan sama sekali jeritan papanya yang sudah terdengar sangat marah tersebut.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください