23 KONSPIRASI

"Sen, kamu keluar dulu, ya? Aku mau bicara sama ibuku." Aku meminta Senna untuk meninggalkanku berdua dengan Mama. Senna langsung memahami dan menurut, walaupun ekspresinya tampak berat. Ini sudah kesepakatan kami berdua. Untunglah, dia "pasangan" yang klop dan cepat tanggap.

"Permisi, Tante ...." Senna berusaha bersikap sewajar mungkin pada ibuku. Namun, Mama buru-buru mencegahnya.

"Tak perlu keluar. Kita bicara sama-sama di sini." Apakah Mama bisa mencium sesuatu yang tidak beres dalam gelagat kami berdua?

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください

avataravatar
次の章へ