"Siapa kau?"
Wanita itu menjawab dengan senyuman.
"Apa kau malaikat?"
"Hmm, mungkin sulit kalau harus mengatakan diriku ini seorang malaikat .... Tapi selagi aku disini bisa bertemu kalian, aku ingin menyampaikan sesuatu, kemari ... mendekatlah"
Seraya wanita itu tersenyum.
Tentu saja sedikit keraguan menghadang Herman yang selalu waspada, namun setelah Akno maju terlebih dahulu tanpa memperdulikan suatu apapun, perlahan Herman pun melangkah maju.
Wanita ia pun duduk dengan menekuk lututnya tegak, membuat pandangan matanya lebih rendah dari kedua anak itu, selagi kedua telapak tangannya telungkup di atas tempurung lututnya.
"Jadi apa yang mau kau sampaikan?"
Wanita itu tetap tersenyum.
"Maukah kalian berjuang?"
"Berjuang? Memangnya apa yang perlu diperjuangkan setelah kematian seperti ini ..."
"Hmm ..., jadi kalian berdua berpikir kalau kalian sudah mati ....
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください