Arga yang menyebalkan

Sebelum David dan Salsa tahu keberadaan mereka. 

"Apa ada orang di sana?" tanya Dea lagi. Dia berjalan lebih mendekat dengan langkah mengendap-endap. 

"Siapa?" tanya Dea lagi. Tetap saja tidak ada jawaban. Merasa sangat penasaran. Dea terus berjalan mengendap-endap melangkah lebih dekat. Dia mengerutkan keningnya. Saat dirinya tak melihat siapapun di sana. 

Sementara Salsa sudah pergi lebih dulu menjauh dari Sana. 

"Siapa?" tanya David. 

Dea mengerutkan keningnya. Saat dia tak melihat siapapun berada di sana.

"Tadi aku merasa ada suara disini. Tapi, kenapa tidak ada orang? Apa jangan-jangan ada orang yang mendengarkan pembicaraanku dan David? Tapi siapa? Jika Salsa itu jelas tidak mungkin." kata Dea lirih. 

"Dea.. Siapa yang ada disana." tanya David. 

Dea menghela napasnya. Dia menggelengkan kepalanya. Lalu, membalikkan badannya. Melangkahkan kakinya kembali berdiri di depan David.

"Sekarang, kita kembali berbicara tentang kita." ucap Dea kesal.