"David.. Kamu di dalam, kan? Aku mau bicara sama kamu?" kata Dea, terus mengetuk pintu kamar David. Meski tak ada jawaban sama sekali darinya.
"David.. Kau mohon, buka pintunya. Aku ingin bicara sekarang. Jangan bilang kamu di dalam mabuk lagi." teriak Dea. Dia tak hentinya mengetuk pintu berwarna putih dengan ukiran klasik itu.
"Eh.. Jangan keras-keras. Lama sedang istirahat. Oma masih sakit. Jika kamu mau buat keributan. Tolong keluar dari sini." kata Alan. Menarik tangan Dea.
"Lepaskan gak! Jangan kurang ajar." Dea memutar tangannya dari cengkeraman Alan. Dengan wajah tampak kesal. Kedua melotot tajam. Dea menarik kembali tangannya.
"Aku tahu. Tapi, David bisa mabuk parah jika dia tidak segera disadarkan." kata Dea.
"Kamu adiknya, harusnya kamu paham bagaimana sikap David. Bagaimana dia sekarang. Dia setiap sakit hati terus melukai dirinya sendiri." jelas Dea khawatir
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください