CAVANA
Cava dan Vana bukan dua orang yang bisa dikatakan akur. Mereka berdua sama-sama orang asing dalam kehidupan masing-masing. Entah sejak kapan, mereka berdua menjadi semakin dekat yang akhrinya membawa mereka pada berbagai cerita yang menyenangkan.
Kejahilan, kenakalan, dan kekesalan adalah warna indah yang bisa mereka taburkan selama masa remaja mereka di SMA Purnama. Tidak saling kenal menjadi kenal, tidak saling suka menjadi suka, tidak saling sayang menjadi sayang.
Kisah mereka berdua begitu sederhana, terus tumbuh dan tumbuh layaknya bunga. Tapi Vana tidak pernah menyadarinya, bahwa bunga yang telah mekar akan melayu. Akan tiba saat dimana ia harus melepaskan tawa menjengkelkan yang terus mengganggunya, akan tiba masa dimana ia tidak akan melihat wajah menyebalkan itu lagi.
Sampai saat itu tiba, ia ingin menikmati masa sekolahnya. Masa dimana ia mengenal Cava, cowok menjengkelkan yang penuh perhatian yang entah bagaimana meruntuhkan tembok pertahanan Vans, gadis cuek yang temperamental namun berhati lembut.
.
.
Ku torehkan cerita kita pada petikan nada ukulele ini.
"Kenapa kamu kayak gini?" tanya Vana.
"Entahlah, mungkin karena nggak hobi saja lihat kamu sedih." jawab Cava.
Genre : teen-fiction, school-life, friendship, romance.
archer_lunar · 若者