webnovel

LINDAP

Lindap mengisahkan tentang Alra, putri dari pasangan suami - istri bernama Dian, dan Aisyah. Kedua orang tuanya memutuskan untuk pindah dari kota besar menuju kota kecil di pulau Jawa. Awalnya kehidupan Alra berjalan dengan baik-baik saja, hidup dengan sederhana karena pekerjaan ayahnya yang selalu berganti tempat. Akan tetapi, ketika Alra mulai duduk di bangku SMP, perselingkuhan ayahnya dengan Susi mulai terjadi, dan Alra ketahui tanpa sengaja. Hal itu membuat sekolahnya menjadi tidak terarah, Aisyah juga menjadi berbeda, dan lebih memilih untuk mendatangi berbagai dukun agar suaminya kembali pulang. Tak hanya permasalahan keluarga yang dia terima, dampak dari permainan dukun yang dilakukan Aisyah pun dia terima dengan gangguan yang hantu-hantu itu berikan. Alra semakin tidak tenang dengan kehidupannya di rumah, dia lebih suka di sekolah untuk bertemu dengan teman-temannya, tapi rupanya di sekolah pun masih ada konflik yang menurutnya lumayan rumit. Berbagai macam masalah datang secara bersamaan, tapi suasana yang memanas berubah manis ketika dia duduk di bangku kelas 9 semester akhir. Bertemu dengan cowok bernama Hazel merubah dunianya yang terasa hambar, banyak yang berubah menjadi manis, dan lebih berwarna. Alra juga bertemu dengan orang-orang yang sama rasa dengannya, terutama dengan masalah keluarga yang sama. Mereka berbagi cerita, dan memberikan uluran tangan agar gadis itu semakin kuat.

meybulansafitrii · 若者
レビュー数が足りません
156 Chs

Tiga Puluh Delapan

Alra merebahkan tubuhnya di atas kasur empuk dengan ukuran yang sesuai tinggi tubuhnya. Memperhatikan langit-langit kamarnya tanpa peduli dengan orang-orang yang ada di sekitar, mereka semua sibuk meletakkan semua barang bawaan. Di masukan ke dalam lemari yang di sediakan pihak hotel kemudian memilih untuk mandi dengan mengantri.

Dian pun mulai membuka kemejanya, duduk di tepi kasur besarnya sambil memperhatikan anak gadisnya yang nampak begitu lesu, "Mandi supaya kamu sehat Alra!"

"Antri Pa," sahut Alra tanpa menatap lawan bicaranya, "Tadi di toilet umum pom juga udah cuci muka."

"Mandi Alra, bukan cuci muka!"

"Iya, sebentar lagi aku akan mandi." Alra menoleh kali ini, kemudian duduk dengan tegap, dan berkata, "Kenapa harus satu kamar tanpa ada dinding pembatas? Maksudnya harusnya untuk satu kamar keluarga seharusnya memiliki sekat yang berbeda untuk dapur, kamar, dan mungkin dua toilet agar tidak mengantri."

"Karena ini murah."

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください