"Aku serius!"
Kini kedua tangan Pangeran Jeelian memegang pundak Virna dengan erat, seolah meyakinkan apa yang tadi ia katakan adalah sebuah hal yang tidak main-main.
"Tidak mau!"
"Jadi, buat apa kau merisaukan masalah itu? Indah atau tidak tubuhnya, aku tidak perduli, hanya kau yang bisa membuatku terpancing."
Usai mengucapkan kalimat itu, Pangeran Jeelian menarik tubuh Virna hingga tubuh kecil itu masuk ke dalam pelukannya dengan sempurna.
Kembali perasaan berdebar menyerang Virna. Berdebar bercampur gelisah, karena lagi-lagi ia tidak bisa mengingkari kalau ia tidak percaya diri berdekatan dengan Pangeran Jeelian dengan kondisi belum mandi seperti itu.
"Bee, aku mandi dulu, ya. Abis itu kita makan, aku udah masak."
"Bukan itu yang aku mau sekarang, tapi dirimu!"
Pangeran Jeelian merenggangkan pelukannya, dan mendorong halus tubuh Virna hingga tubuh itu tersandar ke dinding kamar kost yang terbuat dari tembok.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください