Mendengar apa yang dikatakan oleh sang istri, wajah Farhan jadi merah. Ia terlihat salah tingkah hingga ekspresi wajahnya membuat kekesalan Morin justru musnah.
Ekspresi itu membuat Morin jadi tidak tega untuk meneruskan kekesalannya. Farhan terlihat sekali tidak sedang menyembunyikan apa-apa, hanya dirinya saja yang sepertinya banyak berpikir.
"Aku, tidak boleh keramas, ya?" tanya Farhan pada sang istri.
"Memangnya kenapa kamu sampai mandi keramas segala? Kita belum ngapa-ngapain, lho!"
Morin lagi-lagi memancing, hingga hatinya kembali merutuknya, mengapa ia tidak bisa kalem seperti perempuan yang baru saja menikah?
Namun, ia benar-benar ingin tahu alasan kenapa sang suami mandi keramas segala.
"Aku keramas karena merasa gerah, khawatir bau, jadi aku keramas...."
Pria itu menjelaskan. Membuat Morin makin gemas sekaligus sebal.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください