"Kenapa jadi berubah menjadi wanita mesum? Kau kan tidak mencium semua pria? Kau, hanya mau menciumku saja, kan?"
"Bee!!"
Pangeran Jeelian tertawa lagi, hal itu membuat Patih Prawiraatmadja terdiam untuk sesaat. Sudah lama sekali ia tidak melihat sang pangeran segembira itu.
Padahal saat ini, mereka berdua sedang kena kutukan, tapi mengapa mereka tidak bersedih sama sekali?
Kutukan disertai kematian, dan mereka berdua seolah tidak memperdulikan hal itu hingga sangat terlihat bahagia sekali.
"Apa yang harus aku lakukan? Membiarkan mereka berhubungan sehingga bisa melihat pangeran sebahagia itu, atau melarang mereka berhubungan karena demi keselamatan pangeran? Aku benar-benar pusing dibuatnya," gumam Patih Prawiraatmadja.
Matanya masih mengawasi Pangeran Jeelian yang masih menggoda Virna hingga terkadang tawanya terdengar.
Membuat sang patih didera kebimbangan, bagaimana caranya ia bersikap sekarang? Jelas-jelas ada kesalahan yang terjadi di depan mata, tapi ia tidak mencegah.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください