"Mamah Rini ibuku?" tebak Gilang dan seperti yang sudah dia tebak, semua yang ada di sana pun mengangguk.
"Ya Allah," raung Gilang kemudian dia berlari cepat menaiki tangga menuju kamarnya.
Tidak dia pedulikan panggilan dan teriakan yang memintanya untuk berhenti.
Kecewa.
Satu kata yang mewakili perasaan Gilang saat ini, sungguh kekecewaan yang bukan hanya dia rasakan pada keluarganya yang ada di sini, tapi juga rasa kecewa pada Rini yang hanya diam tanpa memberitahu perihal ini.
"Kenapa orang-orang begitu tega?"
"Kenapa mereka menyembunyikan semua ini padaku?"
"Mereka seolah bersekongkol menyembunyikan kenyataan sepenting ini."
Gilang terus bergumam lirih meskipun air matanya tidak lagi mengalir. Sungguh dia ingin menutup mata dan telinganya seperti keluarganya yang menutup mata dan telinga saat berkali-kali Gilang menyatakan kerinduan pada Rini.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください