Menebus Kesalahan?

"Siapa bilang aku mau memiliki anak darimu?" tutur Mu Chuqing sambil tertawa.

Wajah Sheng Yuchen berubah saat mendengarnya. Lalu, dalam beberapa langkah, dia tiba di pinggir tempat tidur Mu Chuqing dan dengan erat mencengkeram lehernya, serta menatap wanita itu dengan mengerikan.

"Katakan sekali lagi?!"

Mu Chuqing tertawa dengan lepas. Kemudian menjulurkan tangannya dan melepas cengkeraman tangan Sheng Yuchen di lehernya. Setelah itu, dia pun merobek dua lembar surat yang diberikan oleh suaminya itu dan melemparkannya ke atas sehingga sobekan kertas tersebut tersebar ke seluruh ruangan kamar.

Sheng Yuchen tidak dapat menahan dirinya untuk mengepalkan kedua tangannya yang tergantung di kedua sisi tubuhnya.

Melihat sobekan kertas yang jatuh ke lantai, Mu Chuqing mengeluarkan selembar kertas dari bawah bantal. Mengikuti cara Sheng Yuchen, dengan puas dia melemparkan kertas tersebut ke tubuh pria itu. Lalu, dengan menahan rasa sakit di tubuhnya dia turun dari tempat tidur.

"Rumah, mobil dan uang, semuanya aku tidak mau, termasuk dirimu!"

Untuk beberapa saat Sheng Yuchen terdiam, dia menundukan kepala melihat surat perjanjian perceraian tersebut. Rupanya, Mu Chuqing telah menandatanganinya.

Melihat Mu Chuqing yang telah mengambil koper yang diletakkan di pintu kamar, dengan panik Sheng Yuchen menarik lengannya. "Kamu mau pergi kemana?" tanyanya.

"Pergi!" kata Mu Chuqing sambil menghempaskan tangan Sheng Yuchen. Rasa sakit di tubuhnya sangat menyiksa, tetapi tidak dapat dibandingkan dengan yang ada di hatinya.

Sementara Sheng Yuchen Tubuh tiba-tiba terdiam beberapa detik seperti tidak sadar dengan apa yang terjadi. Wanita yang biasanya patuh ini ternyata menyuruhku untuk pergi? Batinnya. Ketika dia tersadar, tubuh kurus dan lemah Mu Chuqing baru saja keluar dari lift dan berjalan ke arah pintu keluar.

"Nyonya?"

Di depan pintu berdiri barisan pengawal yang berseragam jas hitam. Mereka membungkuk ke arah Mu Chuqing. Atasan mereka, Zuo Yi berjalan ke arahnya karena merasa bingung ketika melihat wanita itu membawa koper di tangannya.

"Zuo Yi, tahan dia!"

Sheng Yuchen berdiri di pagar lantai tiga vila tersebut. Tubuhnya yang tinggi terlihat di atas sana, terdapat kepanikan di wajah tampannya. Wajah Mu Chuqing pun menjadi suram. Dia bergegas keluar dari pintu dengan membawa kopernya. Ketika Zuo Yi tersadar, wanita itu telah berjalan hingga ke pintu luar.

"Cepat tahan Nyonya!" Zuo Yi dengan segera memerintahkan para pengawal.

Barisan pengawal itu langsung menghalangi Mu Chuqing, lalu terdengar suara nyaring, "Mohon Nyonya kembali ke rumah!"

"Minggir!"

Suara Mu Chuqing menggeram dengan dingin, namun deretan orang di depannya tidak menanggapinya dan juga tidak bergerak. Hembusan angin dingin dan rintik hujan jatuh ke tubuhnya seluruh tubuhnya pun gemetaran.

Kemudian, terdengar suara langkah kaki di belakangnya, selangkah demi selangkah semakin dekat, semakin dekat…

Suara langkah kaki itu membuat Mu Chuqing terkejut dan gemetar, namun dia tidak memedulikannya. Dia menerobos ke dalam hujan dan menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya, lalu berlari sekuat tenaga. Namun, dirinya tetap saja tidak dapat mengalahkan kaki panjang dan kecepatan Sheng Yuchen. Tiba-tiba, tubuhnya digendong dari belakang, tidak peduli bagaimanapun dia meronta, tetap saja tidak dapat keluar dari lengan kuat pria tersebut.

Kemudian, tubuh Mu Chuqing dilempar oleh Sheng Yuchen ke tempat tidur kamar tidur di lantai tiga. Lalu, tubuh beratnya menimpa tubuh wanita itu, dengan marah dia terengah-engah dan sepasang matanya merah. Dengan tenaga yang kuat dia mencengkram lehernya.

"Apa yang kamu lakukan? Mau kemana kamu?! Mu Chuqing, setelah melakukan kesalahan, kamu mau pergi? Enak sekali kamu…"