"Ke mana dia, nampaknya dia sengaja menghindariku, padahal baru saja ia masih di sini menemani Dion makan, Oke.. tak mengapa, mungkin dia belum siap bertemu denganku, atau mungkin dia merasa canggung bertemu denganku. Aku yakin dia pasti masih mencintai diriku ," desis Abra dalam hati yang saat ini sedang menikmati semangkuk mie hangat buatan Inem.
Menikmati mie sambil bersenda gurau bersama Dion, dan tentu saja Abra jarus sabar mendengar celotehan dari mulut Dion yang memang sangat ceriwis ini, keponakannya ini semakin besar semakin tambah pandai berbicara, mungkin nanti besarnya sangat cocok menjadi seorang public speaking.
"Hai, kedengarannya seru sekali obrolan kalian," suara Asya, terdengar menyapa Abra dan juga Dion.
"Hai Mami, sudah pulang ya?" Balas Dion dengan sangat ceria, tentu saja ia sangat merindukan Asya selalu.
"Hai Kak, akhirnya Kakak pulang juga, dari tadi aku sudah menunggu kakak."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください