Enggan rasanya Sari melepas pelukan ini, ia ingin selalu merasakan hangatnya tubuh Dion, dan merasakan betapa kasih sayang di antara mereka begitu kuat. Sari memejamkan matanya, membayangkan kalau kejadian malam itu tidak terjadi tentu hari ini tak akan menjadi hari terakhir ia bisa mendekap Dion seperti ini. Tapi karena kebodohan yang dilakukannya, Sari harus menerima kalau harapannya yang begitu indah harus hancur dan berhenti sampai disini, Lagi dan Lagi kebodohan itu membuat sari menjadi kecewa.
"Dion, waktunya sarapan ya nak." tiba-tiba suara bariton itu mengejutkan Sari.
Erlan menampakan dirinya di depan Sari, wajahnya yang tampan namun sangat terlihat di sana ada raut kekecewaan, dan mata itu mata yang selalu menatap Sari dengan cinta dan kehangatan, hari ini terlihat sendu, dingin, bahkan mata itu seperti mata yang tidak dikenal oleh Sari.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください