"Nga-ngapain kalian kesini?" Egi gugup melihat Dila dan Dian. Melihat keduanya rasa bersalah Egi kembali muncul.
"Bisa kita bicara empat mata?" Dila menatap Egi.
"Dia?" Egi menunjuk Dian.
"Biarkan Dian ngobrol-ngobrol dengan tante Ira. Gapapa kan tante?" Dila bertanya pada Ira dan Ira mengiyakan.
Egi mengajak Dila ke taman belakang rumah agar mereka lebih leluasa untuk bicara. Sementara itu Dian dan Ira berbincang-bincang.
"Ngapain lo datang ke rumah gue?" Tanya Egi ketika mereka sampai di taman. Tanpa mempersilakan Dila duduk laki-laki itu langsung bertanya.
"Enggak usah marah-marah dan emosi. Yang harusnya marah-marah itu gue bukan lo."
"Maksud lo apa?" Egi nyolot dan kelakuannya macam banci lagi berantem.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください