"Papa, Dian. Bisakah kalian jujur padaku?" Bara menatap keduanya penuh harap.
"Kenapa aku bercerai dengan istriku?" Tanya Bara tajam. Ia sudah tak bisa lagi menahan gejolak di hatinya. Setiap kali menanyakan istrinya, Herman mau pun Dian selalu mengelak.
"Bara kamu belum sembuh sepenuhnya. Papa belum bisa cerita," ucap Herman dengan perasaan hancur. Bagaimana Herman bisa cerita jika Bara dulunya gay dan karena itulah keluarga istrinya memisahkan mereka. Herman tak mau jujur karena berdampak pada kesehatan mental Bara. Bagaimana jika Bara tak siap menerima kenyataan? Bagaimana jika Bara kembali sakit?
"Terlalu sakit untuk papa katakan pada kamu Bar. Papa ingin kamu fokus untuk sembuh. Bagaimana papa mau cerita jika kamu sendiri tidak ingat siapa diri kamu? Bahkan kamu lupa nama, tanggal lahir dan apa pekerjaan kamu. Kamu bahkan lupa sama papa dan hanya ingat pada mama."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください