"Sudahlah sayang. Masa gitu aja ngambek," rayu Dila pada Bara. Ia menidurkan Shaka di tengah mereka. Tentu saja sebagai pembatas.
"Kenapa Shaka tidur sama kita?" Bara mendelik menatap anaknya cemburu. "Ini kentang sayang. Selesaikan yang tadi," cebik Bara manja.
Dila berjalan mendekati suaminya. Ia peluk Bara lalu mengecup kening dan bibir sang suami.
"Aku udah off sayang. Mau ketahuan sama anak lagi wik wik?"
"Tapi sakit kepalanya sayang. Lagi seru malah berhenti."
"Masih ada waktu lain sayang. Kayak enggak ada hari lain aja. Masih bisa mengulanginya."
"Kalo sama kamu bawaannya pengen itu terus. Menebus empat tahun puasa," ucap Bara manja. Pria itu mendudukkan Dila di pangkuannya.
"Dasar mesum." Dila mentertawai Bara. Ia buat rambut Bara acak-acakan. "Ini cambangnya udah terlalu panjang. Harus dicukur ini."
"Bukannya suka sama cambang ini. Bikin geli dan sensasi beda kalo ciuman," cicit Bara menahan geli.
"Jangan genit ya Pak Aldebaran. Ngomongnya selalu arus basah."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください