webnovel

Seperti Apa Wajah Pacarnya

Laura keluar dari kamar melihat Criss sedang duduk di ruang tamu membaca koran lalu Laura ikut duduk di sebelah Criss tanpa Criss sadari karena terlalu fokus ke koran yang di baca

"Pah kak Coki mana" tanya Laura ke Criss sambil menengok ke kanan kiri depan belakang mencari Coki

"Laura jangan ngagetin papa bisa kan" jawab Criss sambil terlonjak kaget melihat keberadaan Laura

"Laura ngga ngagetin papa cuma papa aja yang terlalu fokus ke koran emang korannya bisa bicara sendiri pah serius banget ngelihatinnya" jelas Laura sambil terkekeh dan menatap Criss

"Korannya malah bisa jalan sendiri Laura" canda Criss dengan serius menatap Laura

"Emang bener pah korannya bisa jalan sendiri koq Laura baru dengar" balas Laura dengan perasaan ingin tahu

"Bisa Laura caranya koran ini papa ikat sama tali lalu papa tarik tali di korannya bisa jalan sendiri kan korannya" gumam Criss sambil tertawa terbahak bahak karena berhasil mengejai Laura

"Ih papa kenapa ngerjain Laura" ucap Laura sambil mencubit lengan Criss

"Awwww Laura" jawab Criss sambil memegang lengan yang baru di cubit Laura

"Kak Coki mana pah" tanya Laura sambil melihat ke kanan, kiri, depan, belakang mencari keberadaan Coki

"Coki belum pulang Laura" ucap Criss sambil fokus ke korannya lagi

"Darimana papa tahu" tanya Laura menatap papanya dan tidak ada kebohongan di sana

"Papa dari tadi di sini Laura jadi papa tahu" ucap Criss sambil menatap Laura

"Emang kak Coki kemana pah" selidik Laura sambil menatap Criss curiga

"Mungkin Coki pacaran sama pacarnya Laura soalnya Coki juga bilang akan mempercepat pertunangannya dengan pacarnya besok"

tegas Criss sambil melipat dan meletakkan korannya di atas meja

"Hah" pekik Laura sambil teriak

"Iya Laura Coki sudah bilang ke mama dan ke papa bahwa akan mempercepat pernikahannya juga dengan pacarnya" jelas Criss sambil serius menatap Laura sementara Laura membulatkan matanya belum percaya lalu Laura pergi melangkah ke kamarnya untuk menelpon Alesia

Alesia melangkah menuju kamarnya untuk berganti baju saat sudah di depan kamarnya Alesia membuka pintu kamar dan masuk ke dalam kamarnya saat akan berganti baju handphone Alesia berbunyi lalu Alesia mengambil benda pipih dari saku kantongnya dan melihat Laura yang menelponnya lalu Alesia mengangkat telponnya

Alesia

"Ada apa Laura" tanya Alesia saat baru mengangkat telpon Laura

Laura

"Alesia kakak gue belum pulang sampai sekarang" jawab Laura suarnya serak parau

Alesia

"Terus hubungannya sama gue apa Laura do kira gue anjung pelacak yang bisa melacak kakak lo" balas Alesia menjatuhkan bokonganya duduk di ranjang sambil memutar bola mata malasnya

Laura

"Kata papa kakak gue lagi pacaran sama pacarnya" gumam Alesia sambil mengurut keningnya

Alesia

"Haha haha lo ada ada aja Laura bukannya lo sering cerita ke gue kalau lo pengin cepat cepat punya kakak ipar dan ponakan" jelas Alesia panjang lebar sambil tertawa terbahak bahak

Laura

"Tapi Alesia gue penasaran seperti apa wajah pacarnya kakak gue sampai dia segitu bucin nya sama pacarnya padahal dulu kakak gue ngga mau dekat sama perempuan setiap papa gue dan mama gue bahas masalah nikah pasti kakak gue langsung pergi bahkan orang tua gue juga sering mengenalkan dengan anak teman orang tua gue tapi hasilnya kakak gue tetep nolak sampai orang tua gue kewalahan mengatasi kakak gue pasti pacar kakak gue cantik banget makanya kakak gue bucin tadi pagi gue sudah siap mau berangkat kuliah tapi kakak gue belum ada di meja makan padahal biasanya dia paling rajin dan kata orang tua gue kakak gue lagi jatuh cinta makanya kakak gue bangunnya kesiangan dia biasanya paling disiplin waktu" jelas Laura panjang lebar sambil tidur di ranjangnya sementara Alesia menjadi pendengar yang baik buat Laura

Alesia

"Wah sangat beruntung yang menjadi pacar kakak lo karena mendapatkan cinta yang tulus dari kakak lo sekaligus orang yang bisa membuat dia jatuh cinta pasti pacar kakak lo sangat cantik Laura kalau ngga mana mungkin kakak lo segitu tergila gilanya sama pacarnya" jawab Alesia sambil menyenderkan punggungnya ke ranjang

Laura

"Iya Alesia nanti juga kata orang tua gue orang tua pacar kakak gue dan pacar kakak gue mau datang untuk makan malam gue sudah ngga sabar buat ketemu sama dia" jelas Laura sambil terkekeh sementara Alesia hanya memutar bola mata malasnya

Alesia

"Laura lo sekarang ada dimana" tanya Alesia ke Laura dengan harap harap cemas

Laura

"Gue ada di dunia Laura emang kenapa" goda Laura sambil tertawa terbahak bahak

Alesia

"Maksud gue lo ada di kamar atau di dapur soalnya gue mau curhat dan ini rahasia banget Laura" dengkus Alesia sambil memijit pelipisnya

Laura

"Gue lagi di kamar sendirian Alesia jadi lo tenang aja emang lo mau cerita apa" tanya Laura dengan penuh penasaran

Alesia

"Laura gue tadi siang di suruh mama gue buat belikan makanan dan mengantar makanan buat seseorang ke kantornya dan mama gue tahunya dia pacar gue sebenarnya gue mau nolak dengan alasan gue ada tambahan mata pelajaran tapi mama gue ngga percaya karena mama gue tahu jadwal kuliah gue saat gue mencari alasan mama gue ngancam gue mau motong uang jajan gue makanya gue terpaksa membeli makanan dan nganterin ke kantor yang mama gue tuju" ucap Alesia panjang lebar sambil memeluk guling di sampingnya

Alesia

"Laura lo ngga tidur kan dengerin cerita gue" ketus Alesia sambil menjambak rambutnya sendiri frustasi

Laura

"Alesia ternyata lo cuma mau curhat itu ke gue kirain lo mau curhat apa soalnya tadi lo bilang rahasia banget kalau cuma itu doang lo cerita di jalan atau di tempat umum juga bebas bukan masalah rahasia kecuali kalau lo kehilangan keprawanan lo baru rahasia" dengkus Laura sambil menyilangkan kakinya di ranjang

Alesia

"Gue hampir kehilangan keprawanan gue Laura" gumam Alesia sambil menutup wajahnya karena malu

Laura

"Serius lo hampir kehilangan keprawanan lo" pekik Laura sambil terlonjak kaget sampai berdiri gara gara jawaban Alesia

Alesia

"Iya Laura soalnya waktu gue mengantar makanan ke kantornya gue langsung di peluk pinggangnya erat oleh laki laki itu saat gue mencoba melepaskan diri dia semakin kencang meluk gue dan dia sangat agresif banget sampai mengunci ruang kantornya saat dia sudah mengunci ruang kerjanya kuncinya di buang sembarang tempat dan dalam keadaan itu gue mencari alasan supaya gue bisa menghindari keganasan dia dan gue beralasan mau ke kamar mandi tapi ada syarat yang dia ajukan yaitu dia harus ikut gue ke kamar mandi lalu gue menolak syaratnya malah dia cium bibir gue untuk menghindari gue alasan ke kamar mandi lagi karena gue kira ngga mungkin dia ikut gue ke kamar mandi mungkin itu ancaman belaka ternyata dugaan gue keliru begitu sampai di depan kamar mandi dia juga ikut ke kamar mandi di situ cuma ada gue dan dia makanya dia makin agresif sama gue mencium leher gue, mencium pipi gue, mencium kening gue, mencium rambut gue, mencium bibir gue lalu gue alasan nyuruh dia keluar dia ngga mau jadi gue alasan lagi jangan ngintip ke gue malah jawaban dia sebentar lagi juga gue jadi istrinya dan tubuh gue bakal jadi milik dia ngapain malu lalu dia memanfaatkan kesempatan yang ada dengan cara membuka resleting celana panjang gue dan dia meraba vagina gue yang sudah becek lalu dia juga mencium vagina gue bahkan dia sering mencium payudara gue yang masih pakai baju dan BH dan dia menjilat payudara gue yang masih terbungkus pakaian dan BH di kamar mandi dan di mobil walau dia menyetir juga gunakan untuk mencumbu gue mencium leher gue, mencium pipi gue, mencium kening gue, mencium bibir gue, dan mencium payudara gue yang masih terbungkus pakaian dan BH, menjilat payudara gue yang terbungkus pakaian dan BH, dan gue juga malu melihat keagresifan dia karena di depan umum dan banyak orang dia berani mencium bibir gue" jelas Alesia panjang lebar sambil menepuk jidatnya sendiri

Laura

"Hah ternyata dia agresif banget sama lo Laura sampai berani membuka resleting celana panjang lo, memegang vagina lo, mencium vagina lo, sampai mencium payudara lo yang masih terbungkus pakaian dan BH dan dia menjilat payudara lo yang masih terbungkus pakaian dan BH"

Alesia

"Iya Laura dan lo pasti kaget kalau ternyata laki laki yang statusnya di ketahui orang tua gue adalah pacar gue ternyata dia baru pertama pacaran dan pacar pertamanya adalah gue" gumam Alesia sambil tertawa terbahak bahak melihat kelakuan Coki yang agresif ke Alesia

Laura

"Alesia gue ngga percaya kalau orang se agresif itu dan sebuas itu baru pacaran pertama kali kayaknya dia sudah punya mantan berpuluh puluh ribu" pekik Laura sambil memutar bola mata malasnya

Alesia

"Iya Laura gue juga ngga percaya tapi papa gue kenal dekat sama dia dan sama papanya katanya dia itu ngga mau di dekati perempuan dan setiap ada perempuan yang mendekat dia menjauh dan pergi dari situ tapi tadi dia menyuruh gue untuk memilihkan jas buat dia untuk ketemu perempuan gue juga ngga tau dia mau ketemu sama siapa ntar malam" jelas Alesia sambil mulai tidur di ranjangnya

Laura

"Alesia gue tahu gelagat orang yang baru pertama kali pacaran alias orang belum pernah pacaran karena kakak gue juga mengalami dari dulu kakak gue ngga pernah pacaran dan sekarang baru pertama kali pacaran jangan jangan nanti malam dia mau ketemu perempuan yang jadi selingkuhannya dan dia bilang perempuan itu kenal sama lo jangan jangan dia kuliah di kampus kita" gumam Laura sambil tersenyum dan mulai memeluk guling di ranjangnya

Alesia

"Gue belum tau dia mau ketemu sama siapa nanti malam lo pernah tahu apa ngga gaya pacaran kakak lo yang baru pertama kali pacaran" tanya Alesia sambil menatap atap rumahnya

Laura

"Mana gue tahu Alesia yang penting sekarang kakak gue belum pulang sampai sekarang lebih baik lo ikutin aja dia biar ngga penasaran" balas Laura sambil terkekeh karena berhasil membuat Alesia penasaran

Alesia

"Gue mending tidur di rumah daripada ngikutin tuh orang dasar Laura kirain gue lo tau gaya pacaran kakak lo yang baru pertama kali pacaran" dengkus Alesia sambil memutar bola mata malasnya

Laura

"Gue belum pernah lihat pacar kakak gue di bawa ke sini jadi gue belum tahu gaya pacaran kakak gue" balas Laura sambil tertawa terbahak bahak

Alesia

"Laura gue mau ganti baju dulu pasti papa sudah nunggu lama lagian laki laki yang agresif sama gue juga ada di sini" ucap Alesia sambil mulai beranjak dari tidur dan berjalan ke almari pakaiannya mencari pakaian ganti

Laura

"Apa di depan orang tua lo dia agresif juga" tanya Laura sambil mulai duduk di ranjangnya

Alesia

"Iya Laura dia juga tetap agresif di depan orang tua gue" jawab Alesia sambil memegang baju yang akan di pakai

Laura

"Orang tua lo tetap merestui hubungan kalian walau dia agresif ke lo" tanya Laura ke Alesia

Alesia

"Laura orang tua gue tetap merestui hubungan gue sama dia walau dia agresif malah kelihatannya orang tua gue setuju kalau gue menikah sama dia" jelas Alesia panjang lebar sambil memutar bola mata malasnya

Laura

"Haha haha mungkin orang tua lo pengin lihat saat lo di cumbu sama dia" canda Laura sambil tertawa terbahak bahak

Alesia

"Laura kalau lo nelpon gue buat ngeledek gue mending lo ngga usah nelpon gue sekalian" dengkus Laura sambil melemparkan pakaiannya ke ranjang tidurnya

Laura

"Gue bukan ngeledek lo Alesia tapi gue mengeluarkan apa yang ada di pikiran gue" jelas Laura tertawa terbahak bahak sambil membayangkan Alesia di cumbu oleh pacarnya di depan orang tua Alesia

Karena mendengar Laura masih tertawa terbahak bahak Alesia langsung mematikan sambungan telpon Laura dan Alesia langsung mengambil pakaian yang ada di ranjang tidurnya lalu Alesia berganti pakaian