webnovel

Ambil Saja

Setelah Coki memilih pakaian atau dress untuk mamanya dan Laura lalu Coki melangkahkan kakinya menuju kasir untuk membayar semua barang belanjaannya setelah Coki sampai di kasir Coki menanyakan total belanjaannya

"Berapa total semuanya mba" tanya Coki sambil melihat lagi barang belanjaannya tadi

"Totalnya satu juta enam ratus delapan puluh ribu mas" jawab pelayan mall sambil menyodorkan semua barang belanjaan Coki sementara Coki mengambil uang dari dompetnya

"Ini mba uangnya" ucap Coki sambil menyodorkan uang ke pelayan mall lalu pelayan mall menerima uang tersebut dan Coki menerima barang belanjaan dari tangan pelayan mall lalu Coki melangkah pergi saat melangkah pelayan mall memanggil Coki

"Mas ini uang kembaliannya" teriak pelayan mall sambil menyiapkan kembalian untuk Coki lalu Coki berhenti melangkah dan berbalik badan

"Ambil saja kembaliannya mba terima kasih barang barangnya" jawab Coki sambil tersenyum

"Terima kasih mas semoga suka dengan barang barangnya" jawab pelayan mall sambil tersenyum ke arah Coki sementara Coki hanya menganggukkan kepala lalu Coki melanjutkan melangkahkan kakinya menuju parkiran sambil membawa barang belanjaan

Arjuna sudah sampai di rumah lalu Arjuna membuka mobilnya dan turun dari mobilnya lalu menutup pintu mobilnya Arjuna langsung melangkahkan kakinya menuju ke dalam rumahnya

"Gue harus dapetin Alesia gimanapun caranya gue ngga perduli walau Alesia sudah punya pacar tapi yang penting adalah gue harus bikin Alesia jatuh cinta ke gue dengan begitu Alesia akan meninggalkan pacarnya lalu gue menikah dengan Alesia" monolog Arjuna sambil tersenyum membayangkan ide cemerlang yang ada di otaknya Arjuna

Saat Krisna akan membaca koran tiba tiba mendengar teriakan Wiliam dan Marsha dari ruang makan lalu Krisna meletakkan koran di atas meja dan Krisna melangkahkan kaki menuju ruang makan untuk menghampiri mereka

"Wiliam sama Marsha pasti lagi berantem kebiasaan kalau salah satu ngga ada mereka saling mencari kalau dua duanya ada mereka beradu mulut aku cuma punya anak dua rumah sudah seperti pasar apalagi kalau aku punya anak enam belas ngga terbayangkan rumah akan seperti apa" gumam Krisna sambil tetap melangkah menuju ruang makan

Coki langsung menuju parkiran mobil sambil membawa barang belanjaan di tangannya untuk menuju ke tempat perhiasan untuk melamar Alesia besok Coki melangkah dengan sangat cepat supaya bisa cepat sampai ke tempat tujuan

"Gue senang banget karena wanita yang paling gue cintai alias cinta pertama gue sebentar lagi akan jadi tunangan gue dan gue harus mempercepat pernikahangue sama Alesia supaya Alesia cepat menyandang jadi istri gue" monolog Coki sambil melangkah menuju parkiran mobil

Marsha dan Wiliam masih berantem gara gara Wiliam akan makan makanan yang di ambil Marsha tapi Marsha tidak membolehkan Wiliam memakan makanan yang di ambilnya lalu Krisna datang dan melihat mereka saling mengeluarkan api yang sangat berkobar dari kepala mereka lalu Krisna menegurnya

"Marsha Wiliam apa yang kalian ributkan" ucap Krisna sambil melangkah menuju Marsha dan Wiliam yang sedang duduk di kursi ruang makan

"Ini pah kak Wiliam makan makanan yang Marsha bawa" pekik Marsha sambil melototkan mata ke arah Wiliam

"Pelit banget sih kamu Marsha sama kakak sendiri" Wiliam berdecak sambil melipat kedua tangan di dadanya

"Sudah sudah jangan berantem" tegur Krisna sambil mengeluarkan suara agak keras

"Kakak Wiliam bisa ambil makanan di dapur di sana masih banyak makanan" bentak Marsha sambil menatap nyalang ke arah Wiliam

"Kakak makan cuma sedikit ngapain repot repot ambil makanan dari dapur" pekik Wiliam sambil membulatkan matanya

"Makan sedikit kalau di biarin pasti kakak Wiliam makan banyak" dengkus kesal Marsha sambil menatap Wiliam

"Kalau kakak makan punya kamu pasti kamu ngga ngebolehin Marsha" teriak Wiliam sambil menatap nyalang Marsha

"Sudah sudah jangan berantem kalian sudah besar cuma masalah makanan aja di ributin" bentak Krisna sambil menjewer telinga Marsha dan menjewer telinga Wiliam

"Awwww papa" teriak Wiliam dan Marsha secara bersamaan tapi Krisna masih belum melepas jeweran di telinga Marsha dan di telinga Wiliam

"Lepasin pah" rengek Marsha sambil memegang tangan Krisn yang sedang menjewer telinganya

"Papa ngga akan lepasin jeweran papa ke kalian sebelum kalian saling minta maaf" tegas Krisna sambil meninggikan suaranya dan Krisna tetap menjewer telinga Wiliam dan Marsha

"Marsha terlalu perhitungan ke Wiliam pah masa cuma minta sedikit aja ngga boleh dan langsung teriak teriak padahal semut aja kalau lagi makan gotong royong dan saling berbagi makanan" jelas Wiliam panjang lebar sambil menatap ke arah Marsha

"Ya sudah lo jadi semut aja kalau gitu biar makannya barengan dan saling berbagi makanan" usul Marsha sambil memutar bola mata malasnya

"Apa kalian mau membuat papa budeg setiap hari ngedengerin teriakan kalian berdua papa kira kalau kalian di jewer kalian akan berhenti adu mulut tapi kenyataannya dugaan papa keliru kalian masih adu mulut kalian harus dewasa" jelas Krisna dengan kata kata keras sambil melepas jeweran di telinga Marsha dan di telinga Wiliam Krisna menatap nyalang ke arah Wiliam dan Marsha secara bergantian

"Maaf pah" ucap Marsha dan Wiliam bersama sama sambil memegang kuping masing masing

"Kalian harus saling minta maaf baru papa maafkan kalian" ancam Krisna sambil menatap Wiliam dan Marsha bergantian

"Maafin aku" ucap Marsha dan Wiliam bersamaan Krsina yang mendengar hampir tertawa

"Kenapa singkat sekali minta maafnya" pekik Krisna dengan tersenyum tipis tanpa mereka ketahui

"Pah cuma minta maaf jadi singkat ngapain panjang kali lebar kayak orang pidato" jawab Wiliam dengan santai

"Orang pidato kalau kelamaan juga bakalan di tinggalin" jawab Marsha dengan ketus

"Ngga bakalan bisa ninggalin soalnya tempatnya sudah di kunci oleh petugas di larang pulang sebelum pidato selesai" jelas Wiliam sambil tekekeh

"Yang ngunci pintu di sogok pakai uang pasti mau ngebukain pintunya" jelas Marsha sambil melipat kedua tangan di dadanya

"Ngga ada yang boleh suap menyuap" dengkus kesal Wiliam sambil berjalan menuju kamarnya

"Ngga ada yang suap menyuap gue cuma bilang tadi yang ngunci pintu di sogok pakai uang pasti mau membukakan pintunya" teriak Marsha sambil ikut berjalan ke arah kamarnya sedangkan Wiliam hanya diam

Setelah Coki berjalan dari mall tanpa terasa Coki sudah sampai di depan mobilnya lalu Coki membuka pintu mobilnya lalu melemparkan semua barang belanjaan ke jok belakang lalu Coki langsung masuk ke dalam mobilnya dan menutup pintu mobilnya lalu Coki segera memasang sabuk pengaman lalu Coki langsung menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju ke tempat perhiasaan untuk membeli perhiasan yang akan di gunakan untuk melamar Alesia

"Gue harus membeli perhiasan cincin yang paling mewah supaya besok orang tua gue tinggal berangkat menuju ke rumah Alesia tisak perlu repot repot membeli perhiasan kalau gue yang beli perhiasan untuk melamar Alesia pasti rencana akan berjalan mulus tapi kalau gue mengandalkan orang tua gue beli kayaknya gue belum yakin kalau orang tua gue akan melamar Alesia besok" gumam Coki sambil masih tetap menjalankan mobilnya menuju tempat perhiasan

Arjuna sudah sampai di kamarnya setelah sampai Arjuna langsung memikirkan ide untuk menelpon Alesia lalu Arjuna mendapat ide cemerlang untuk mencari alasan supaya Arjuna semakin dekat dengan Alesia

"Gue harus nelpon Alesia dan gue harus alasan meminta bantuan Alesia untuk menjelaskan mata kuliah yang belum gue pelajari smdengan begitu gue pasti bisa puas memandang wajah cantik Alesia dan gue yakin Alesia ngga akan menolak permintaan gue karena Alesia itu sangat baik hati dan orangnya ngga tegaan" monolog Arjuna sambil memegang handphone di tangannya lalu memanggil kontak Alesia