Saat ini Jefri memilih untuk pulang ke rumahnya dan tak ingin menemui Jeni selama tes DNA itu belum bisa dilakukan. Dia masih geram dengan kehamilam Jeni. Dia pun masih menganggap kalau janin yang hidup di dalam kandungan Jeni adalah anak Wili.
Mobil mewah itu kini telah tiba di depan rumah mewah Jefri, dia keluar dan berjalan masuk ke dalam rumahnya berharap tak ada lagi pertengkaran seperti tempo lalu.
Seperti biasa, kepulangannya selalu disambut oleh anak-anaknya yang selalu merindukan kasih sayang papahnya.
Namun, ada yang berbeda malam itu. Selin yang awalnya selalu marah-marah kini menyambut kedatangan Jefri dengan mengukir senyuman manis di bibir. Sepertinya Selin tak marah lagi. Jefri bisa melihat dan merasakannya.
Setelah anak-anaknya masuk ke dalam kamar, Selin meminta untuk berbicara berdua karena ada yang harus mereka bicarakan. Jefri tak menolak karena Selin meminta dengan ramah.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください