"Tidak, Mas. Kita masuk saja yu!" ajak Jeni sambil menarik handle pintu dan dia akan segera keluar.
Jeni dan Wili segera keluar dari mobilnya. Mereka berdua berjalan masuk ke dalam rumah. Ada perasaan yang was-was di hati Wili. Bukan apa-apa, kedatangan Jeremi memang selalu membuatnya khawatir karena Wili merasa kalau kakak ipar Jeni itu selalu ikut campur urusan Jeni.
Keduanya masuk ke dalam rumah dan menyapa Jeremi dengan sopan dan ramah.
"Selamat sore, Mas Jeremi. Apa kabar?" Wili menyapa dengan ramah sambil menyodorkan sebelah telapak tangan kanannya kepada Jeremi guna bersalaman.
"Mas Jeremi, sudan lama menunggu ya?" Jeni bertanya merasa tidak enak.
"Tidak kok, baru beberapa menit saja," jawab Jeremi karena memang dia belum lama datang. Jeremi tertegun saat melihat Jeni membawa bunga mawar merah dalam pangkuannya yang lumayan banyak.
"Banyak amat bunganya," sindir Jeremi dengan tatapan hari sambil melebarkan senyuman.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください