webnovel

Janji Masa Lalu

Menjalin persahabatan selama lima belas tahun lamanya, bahkan waktu sudah melampaui setengah usia mereka sendiri. Tahun ini Lexi akan memasuki usia 30 tahun, sedangkan Ben akan berusia 31 tahun. Dan keduanya masih dalam status belum menikah. Di usia yang sudah dewasa, pertanyaan kapan menikah adalah hal paling tidak ingin didengar baik oleh Ben dan Lexi. Mereka bahkan kompak menghindari acara keluarga masing-masing, yang akan mencerca mereka dengan pertanyaan membabi buta tentang pernikahan. “Kapan kamu akan menikah.” “Buruan kenalkan calon kamu sama, Tante.” “Jangan menunda menikah, ya. Kamu tahu semakin berumur kamu, akan semakin sulit nantinya mempunyai keturunan.” Hari di mana Lexi memasuki usia kepala tiga, Ben mengungkapkan kembali janji yang mereka buat ketika Ben baru saja lulus sekolah menengah. Lexi sendiri bahkan sudah melupakan janji mereka, tentang ikrar yang menyangkut masa depan mereka seumur hidup. “Lexi nanti kalau di usiaku yang ke-30 dan aku belum menikah, maka kamu harus menikah denganku.” Ben yang saat itu berusia 16 tahun mengulurkan janji kelingkingnya pada Lexi. “Baiklah, jika Ben tidak memiliki pacar ketika berumur 30 tahun. Maka Lexi akan menikah dengan Ben.” Janji Lexi 15 tahun, menautkan jari kelingkingnya dengan Ben. Bersatunya jari kelingking mereka berdua pada saat itu, berdampak pada Ben dan Lexi yang bersatu sebagai pasangan yang menghabiskan seluruh hidup bersama ketika keduanya dewasa. Credit Cover by Pexels.

Chilaaa · 都市
レビュー数が足りません
393 Chs

Bab 173 || Aku Menyembunyikan Napsu Makan Ku

"Kamu masih kesal?" tanya Lexi tertawa kecil mendapati wajah Lisa yang masuk ke dalam rumahnya dengan cukup kesal.

Saat ini Lexi sedang menata makanan dari dalam rantang yang di bawa oleh Ibu dan di masak olehnya dengan tangan sendiri ke dalam piring. Bersama dengan Ibu di sisinya, sedangkan Ben langsung pamit naik ke lantai dua untuk membersihkan diri dan mengganti baju.

Lisa langsung datang ke dapur, saat tidak mendapati semua orang di ruang tamu dan ruang keluarga. Mendengar beberapa kerusuhan di dapur, Lisa menduga jika mereka sedang menyiapkan makanan di sana.

"Menurutmu saja, pikir sendiri," jawab Lisa sinis.

Lexi mengangkat kedua bahunya tidak peduli, tapi masih mempertahankan senyum manisnya pada Ibu yang ada di sisinya. "Aku akan memasak nasi lagi kalau begitu, sepertinya ini tidak akan cukup untuk kita berempat."

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください