webnovel

CHAPTER I : STAR FALL

Suara burung berdecit dari luar.

Menandakan hari sudah pagi.

Aku membuka mataku dan melihat serpihan cahaya matahari yang masuk ke dalam sela-sela jendela kamar ku.

Aku menggerakkan tangan ku ke samping bantal dan meraih smart phone ku untuk melihat waktu.

Sudah jam 8.

Sepertinya aku terlalu lama begadang bermain game semalam.

Aku mengangkat selimut ku dan menurunkan kaki ku dari tempat tidur dengan posisi duduk.

Mata ku masih terbuka setengah dan sepertinya nyawaku belum terkumpul sepenuhnya.

Aku keluar dari pintu dan menuju ruang tamu yang sepi tidak ada orang.

Aku mengambil remot TV yang berada di depan sofa dan menyalakan TV untuk menemani agar tidak terlalu sepi.

"Sebuah fenomena langka akan melewati indonesia dalam 3 bulan lagi pemirsa, sebuah fenomena yang akan terjadi 100 tahun sekali yaitu Super blue blood moon akan melewati langit indonesia dan sudah banyak para turis asing yang datang ke indonesia hanya untuk melihat fenomena ini"

Ucap penyiar berita di TV.

Fenomena ini bahkan masih lama 3 bulan lagi, tapi mereka sudah mempersiapkan nya dari sekarang. Padahal itu hanya bulan tapi mereka membuatnya seperti sesuatu yang menghebohkan.

Aku mengambil sereal dari kulkas lalu mulai sarapan.

Ayah dan ibuku adalah orang yang sangat sibuk, ayahku seorang duta ke luar negeri dan ibuku selalu menemaninya untuk alasan keamanan agar tidak berselingkuh.

Aku anak tunggal, berbeda dengan anak tunggal yang lain selalu di manjakan, aku selalu tinggal dan di telepon pun paling Cuma menanyakan kabar.

Jika ayah dan ibuku pulang, mereka biasanya membawa hal yang merepotkan. Terakhir kali mereka pulang, aku di suruh berpakaian rapih dengan jas putih dan ikut ke sebuah pesta bersama mereka.

Bahkan jas yang ku kenakan sangat sempit dan membuatku susah bergerak leluasa.

Hari ini adalah hari sabtu atau yang di sebut dengan weekend.

Hari libur seperti ini sebaiknya aku menggunakan kesempatan untuk pergi ke taman hiburan.

Sebaiknya aku menghubungi teman ku siapa tau ada yang mau pergi bersama.

Aku mengambil smartphone ku dan mulai menghubungi teman ku.

"ruben, mau ikut bersama ku ke taman bermain nanti sore?"

*ting...tung...tang*

Terdengar suara panci dan alat dapur lainnya.

"maaf rei, aku lagi sibuk kerja jadi aku ga bisa pergi, dah ya bye"

Hmm sepertinya dia tidak bisa pergi karena pekerjaan nya.

Aku pun melanjutkan menghubungi semua teman ku.

***

4 jam berlalu dan tidak ada satupun teman ku yang bisa ku ajak pergi.

"Hadeh...."

Sepertinya aku lebih baik pergi sendiri saja.

Sore hari pukul 16:00.

Aku pun pergi sendirian ke taman bermain yang ada di kota ku.

Ancol.

Sebuah nama tempat hiburan di kota ku.

Aku mengambil tiket lalu masuk ke dalam.

Suasana yang padat, kemungkinan karena ini hari weekend.

Orang lalu lalang ke sana ke mari.

Sebaiknya aku melihat dunia bawah air untuk pembukaan, kemungkinan ada ikan yang dapat menarik di sana.

Aku pun memberikan tiket kepada penjaga di sana lalu mereka mempersilahkan ku masuk dengan ramah.

"silahkan menikmati pemandangan nya"

Ujar seorang penjaga pintu masuk yang cantik dan ramah.

Aku menaiki sebuah elevator dan mulai bergerak mengitari akuraium raksasa. Di atas ku ada kaca tebal tembus pandang, terlihat ikan pari berenang.

Ikan nya emang beraneka ragam, dan ada ikan pari yang menempel di dinding kaca, ikan badut dan ikan kecil lainnya yang aku tidak tau namanya.

"sayang lihat deh, ikan itu imut kek kamu"

"ih kamu bisa aja sayang"

Ucap sepasang kekasih di belakang ku.

Sepertinya aku datang di hari yang salah.

"kalau kamu jadi ikan, aku rela jadi ikan juga, biar cinta kita tidak terpisahkan selamanya"

"ih kamu tu sosweet banget"

Ya elah, paling kalau dia jadi ikan malah di makan juga. Dasar buaya.

Ucapku dalam pikiran ku.

Aku pun melangkah dan berjalan pergi dari akuarium itu.

Cinta ? apa itu cinta?.

Paling juga kalau mereka putus nanti mereka berakhir dengan menyumpahi agar mantan nya mati.

Aku tidak percaya dengan namanya cinta. Selama 16 tahun aku hidup aku tidak pernah merasakan cinta, kecuali cinta orang tua kepada anaknya.

Langit pun mulai gelap.

Aku memutuskan untuk pergi ke wahana kincir angin sebelum pulang.

Di sana aku melihat pemandangan kota yang indah dari atas.

Gemerlap lampu yang menerangi kota, sangat indah terlihat dari atas.

Ketika aku berada di atas, kincir angin itu berhenti.

Di depan ku terlihat kapsul kincir angin yang ada di sisi lain, aku melihat sepasang kekasih yang lagi bermesra-mesraan.

Setelah turun dari wahana kincir angin itu, aku pun pergi dari taman bermain itu.

Bukan hanya di wahana, bahkan di bangku taman banyak pasangan yang bermesraan.

Aku pun pulang menggunakan kereta.

Di tengah jalan aku mendapatkan telepon dari ayahku.

*grrr...grrr...grrr*

"halo yah"

"ah rei, kami sudah di rumah ya"

"eh, kalian bahkan tidak memberitahu ku kalian akan pulang"

"kami masih sibuk membereskan barang ya, bye"

Dia langsung menutup telepon nya.

Firasat ku mengatakan akan ada hal yang terjadi.

Aku pun pulang ke rumah.

Aku membuka pintu dan masuk ke dalam rumah.

"aku pulang"

"rei selamat datang"

Sambut ayahku yang sedang mengangkat kardus.

Aku pun langsung membuka sepatuku dan membantu mereka.

***

Akhirnya setelah beberapa menit kami pun selesai merapikan barang bawaan mereka.

"oh iya rei, kamu kan masih jomblo dan tidak pernah pacaran"

". . ."

"bagaimana kalau kamu menikah dengan seorang putri teman ayah"

"apa?"

"ayah sudah mengatur perjodohan mu dengan nya, mungkin kalian akan mendapatkan waktu pacaran selama beberapa bulan baru menikah"

"wo wo wo, tunggu sebentar, aku bahkan tidak pernah di bilang akan di jodohkan"

"udahlah rei, kamu bahkan tidak pernah pacaran kan, jadi tidak apa-apakan kamu menerima perjodohan ini "

Jawab ibu ku dari dapur.

"bahkan ibu sudah menyetujui nya juga?"

Sepertinya mereka berdua sudah sekongkol dalam perjodohan ini.

Aku tidak bisa berkata apa-apa dan akhirnya mengikuti ke inginan mereka.

Sebuah perjodohan yang sudah di atur dengan putri teman ayahku itu di mulai dengan kencan pertama di sebuah tempat makan berkelas.

Kencan itu akan di mulai ke esokan harinya pada pukul 6 sore.

Ke esokan harinya, setelah aku pulang sekolah aku langsung mempersiapkan diri untuk rencana makan malam. Ibu ku sudah menyiapkan baju yang akan aku pakai. Mereka sepertinya sudah merencanakan ini dari jauh hari, sehingga aku dapat baju baru khusus untuk makan malam ini.

Aku pergi ke tempat makan bintang 5 itu sendiri dan berpakaian rapih jam 6 sore.

Aku membuka pintu restoran mewah itu dan bertanya dengan pelayan tentang sebuah petemuan yang sudah di rencanakan.

Mereka membawaku ke sebuah meja dengan nomor 6 di sudut dan berjarak lumayan jauh dari meja yang lain. Sebuah meja dengan alas berwana putih polos dan sebuah bunga dan lilin di atasnya. Meja ini sepertinya meja khusus yang sudah di persiapkan untuk kami.

Setelah pelayan itu mengantarku ke meja, dia pun pergi dan tertawa kecil padaku. Kemungkinan dia sudah tau akan perjodohan dan kencan pertama ini.

Sekitar 5 menit kemudian seorang wanita cantik memakai gaun berwana kuning datang dari pintu restoran. Dia bertanya pada pelayan di sana, kemudian pelayan itu membawanya ke meja ku.

Dia berdiri lalu menunduk kecil memberikan hormat padaku sembari tersenyum kecil. Dari raut wajahnya terlihat dia juga gugup akan perjodohan yang di lakukan ini.

Sepertinya kami berdua sama sama gugup.

Aku menjoba membuka pembicaraan.

"apa kamu sudah makan?"

Tunggu ini sebuah restoran makan, apakah normal memberikan pertanyaan begitu pada saat begini. Aku terlalu gugup hingga tidak tau berkata apa.

"belum"

Jawabnya dengan berusahan menah tawa.

Aku semakin malu dan wajahku semakin memerah.

"perkenalkan aku hana, anak duta jepang yang ada di indonesia ini"

Sepertinya ini yang di maksud ayahku sebagai putri teman nya.

"aku rei, anak duta indonesia. Salam kenal"

Balas ku.

"apa kamu suka KPOP ?"

Tanya nya dengan semangat.

"a.. gimana ya"

Aku tidak tau berkata apa. Sepertinya dia tipe perempuan yang menyukai K-POP, sementara aku adalah lelaki yang tidak menyukai hal goyang-goyang seperti itu. Aku lebih menyukai anime di banding K-POP.

"Hei kamu tau, bahwa orang Korea itu wajib militer loh. Keren banget ga tuh"

Dia pun selalu membicarakan artis K-POP dan BTS. Dia juga mengatakan bahwa dia salah satu anggota yang namanya ARMY. Tunggu apakah itu sebuah pasukan?, Tanyaku dalam benak ku ketika dia mengatakan kata itu.

Akhirnya selama kencan itu dia hanya membicarakan tentang KPOP.

Setidaknya itu lebih baik daripada aku menanyakan padanya "kamu suka kadal?", karena tak tau harus membicarakan apa.

Kami pun makan malam berdua dan pulang. Dia di jemput oleh supir pribadi mereka dengan sebuah mobil mewah dan mengucapkan.

"terimakasih atas makan malam yang menyenangkan ini"

Dari kaca mobil.

Aku hanya bisa tersenyum dan melambaikan tangan.

Setelah dia pergi, aku menarik nafas panjang karena kencan itu sudah selesai.

Smartphone ku pun berdering setelah mereka pergi. Itu adalah telepon dari ayahku.

"Halo nak, gimana kencanya berjalan lancar?"

"lumayan lah"

"dia cantik kan? Kamu pasti suka kan"

"ya boleh lah"

"kalau kau gugup itu biasa, soalnya kamu pertamakali bertemu dengan calon istri mu nantinya, hahaha"

"iya,iya, iya"

"yaudah jangan pulang terlalu larut malam ya"

"iya, aku mau pergi ke suatu tempat untuk menenangkan diri dulu"

Aku menutup telepon nya.

Apakah cinta hanya di lihat dari rupa seseorang?. Tanyaku kepada diri ku sendiri.

Aku pergi ke sebuah tempat tepi danau di sebuah taman.

Tempat itu adalah tempat yang sering ku kunjungi jika aku sedang gugup untuk menenangkan diri. Tempat nya bagus untuk pemandangan langit malam. Kemuningkinan itu karena lokasinya jauh dari lampu kota.

Taman itu sepi karena sudah malam. Aku duduk di bangku yang ada di taman itu.

Sambil melihat ke langit aku berfikir tentang perjodohan itu. Apakah mungkin dua orang akan mencintai karena perjodohan yang bahkan mereka tidak tau. Ucapku dalam pikiranku.

"Cinta sejati ya"

Ucapku ketika aku melihat langit malam itu.

Sebuah bintang jatuh muncul ketika aku melihat langit.

Bintang jatuh itu terlihat bergerak agak lambat, tidak seperti bintang lain yang hanya terlihat sekilas.

Apakah itu komet atau piring terbang?. Pikirku.

Kalau tidak salah orang pernah mengatakan, jika kita meminta permohonan pada bintang jatuh maka permohonan kita akan di kabulkan.

Aku melipat tangan ku dan membuat permohonan.

"Semoga aku dapat merasakan apa yang di sebut cinta sekali dalam hidupku"

Bintang jatuh itu menghilang ketika aku selesai memanjatkan permohonan ku.

Dan semuanya pun di mulai...

次の章へ