webnovel

Inayah, Mengurai Gelap

Saat hidup terasa begitu melelahkan dengan segalanya yang begitu menggiurkan, terjebak dalam kubangan hitam berputar-putar mencari jalan keluar. Saat hidup terasa sangat memuakan dengan segala sandiwaranya mencoba tetap tersenyum lalu kembali menapaki takdir tanpa tahu kemana jalan akan membawa akhir. Dan saat semua orang hanya menontonnya dengan tawanya yang pecah, sambil berseru, “Dia hanya seorang anak itik yang merindu matahari.” Tapi Ia percaya, “Fainni Qorib”, sesungguhnya, tak sejengkalpun kita diabaikan. Buku ini tentang perjuangan meraih apa yang diyakini “menang”

Ismi_Dey · 若者
レビュー数が足りません
23 Chs

OBROLAN PERPISAHAN

NAYA PoV

"Pengen liburan nggak Nay?" tanya om Frediyan saat kami sedang saran di hari minggu. Aku menggeleng lemah mencoba menikmati makanan yang kumasak.

"Nggak ada job?" tanya om Frediyan lagi.

"Nggak ada om, aku mau istirahat saja di rumah atau menengok rumah nanti sebentar," jawabku lemah.

"Kau masih sering ke sana?" tanya om Frediyan heran.

"Ya," jawabku singkat.

Om Frediyan tampak menghela nafas kasar. Aku hanya diam fokus pada makanan yang rasanya lebih keras dan sangat susah masuk ke kerongkongan. Aku sedang tak ingn berbicara. Bahkan malam tadi rasanya malas. Aku sangat pasif dan tak menikamati setiap sentuhannya. Setiap sentuhan yang ia lakukan seolah mengatakan sesuatu yang menjijikan sehingga akhirnya akupun jijik dengan diriku.

"Om, Jika nanti om menikah, berarti om akan taubat untuk meniduri gadis-gadis dan berhenti memperawani gadis?" tanyaku spontan.

"Mungkin Nay, aku lihat nanti istriku bisa memuaskanku atau tidak," jawab om Frediyan santai.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください