Pagi telah menjelang. Cynthia telah bangun sejak jam 06:00 untuk membersihkan diri dan ingin membantu adik ipar di dapur. Meskipun wanita berwajah oriental itu diperbolehkan menginap, bahkan disambut dengan tangan terbuka, perasaan sungkan tetap saja ada dan ingin meringankan pekerjaan adik dari suaminya itu.
Sang putri sulung, Maria Clara Wijaya masih tertidur pulas. Cynthia merasa tak tega, karena ia sendiri mendengar, kalau semalam Ai-Ling menyebut nama X beberapa kali. Tentu saja wanita yang tetap cantik meski usianya sudah kepala empat itu terkejut dan was-was.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください