Alvaro tersenyum getir dalam luka hatinya yang kembali terbuka. Meskipun kejadian itu sudah bertahun-tahun berlalu, ia merasa jika hilangnya Alexa baru kemarin.
Tak pernah sedikit pun luka itu mengering. Alvaro merasa telah gagal melindungi dan juga menjaga seorang perempuan yang dicintainya.
"Walaupun kenyataan itu sudah sangat lama berlalu, rasanya aku masih merasakan sakit yang sama .... " Tidak ada yang tahu jika dibalik sifat playboy seorang Alvaro Angelo, ia menyimpan sebuah kekecewaan atas dirinya. Kehilangan perempuan yang dicintainya telah menjadi awal kehancuran bagi hidupnya.
"Apakah Kak Varo sama sekali tak tertarik dengan Kak Jessi? Untuk apa Kakak terus tenggelam dalam luka di masa lalu?" Inilah pertama kalinya Felicia menanyakan hal itu pada kakaknya secara langsung. Sebelumnya dia tak pernah menyinggung hal itu pada Alvaro. Namun ... melihat kakaknya tampak tak bahagia, Felicia tak tahan lagi.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください