"Jika kita melewati jalan resmi yang ada jembatannya itu ... kita akan ... MATI!!"
Yang Ibara katakan barusan membuat Fuyuki dan kawan-kawannya merinding, kaget dan juga takut.
*Ucapan ibu terkadang mujarab
Sedangkan Ayami bertanya-tanya pada dirinya sendir, "Apa itu pesan masa depan yang sama?"
....
Fuyuki menoleh ke arah Ayami yang juga tampak murung saat mendengarnya.
"Ano ...." Fuyuki menyapa ibunya dengan ekspresi khawatirnya, "Sepertinya aku sudah tahu garis besarnya ...."
"Kau juga tahu?" tanya Ibara memastikan.
"Ya, kemudian dia menunjuk ke arah Ayami, "Gadis ini ... punya ingatan yang sama sebelumnya dengan ibu."
"He!?" celetuk Ibara terkejut. Diliat dari auranya saja sudah tahu Ibara kalau Ayami ini penyihir, "Tapi, dia ... Fuyuki ... ada kemungkinan dia orang yang mengirim pesan itu!" kata Ibara panik yang mencurigai Ayami.
Mawaru berusaha menegaskannya, "Tidak, dia jujurt, kok. Walau penyihir, dia bukan orang yang mengacaukan semua ini."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください