Rico segera menarik kursi untuk Davina. Dengan canggung, Davina pun segera duduk di kursi yang sudah disiapkan oleh Rico.
Ia amat canggung harus bertemu lagi dengan keluarga Rico dalam keadaan yang begitu memalukan.
"Jangan nunduk begitu, Nak. Yang sudah terjadi ya sudah. Semuanya selalu bisa diperbaiki kalau kita mau berusaha," ucap Om Doni.
Sepertinya Om Doni mengerti kalau Davina malu akan kondisinya. Sehingga Om Doni tak ingin membuat Davina tak nyaman.
"Makasih, Om," ucap Davina dengan mata berkaca-kaca.
"Aduh, maaf, ya. Kamu jadi sedih. Kalau boleh tahu .... " Om Doni belum menyelesaikan ucapannya, Tante Anya sudah mencubit pinggangnya.
"Makan! Ngomong terus. Kasihan mereka udah lapar!" keluh Tante Anya.
Tante Anya paham, Davina tak nyaman ditanya-tanya tentang masalahnya. Dan ia tak ingin membuat Rico merasa tak enak kepada Davina.
"Oh, iya, ya. Maaf, Om malah banyak bicara nggak jelas. Udah, makan, makan," ucap Om Doni.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください