"Sebentar!" seru seorang wanita dar dalam rumah yang mana dia yakini kalau itu adalah Gita, wanita yang memang untuk mereka temui di sini.
KREK!
Pintu utama dari rumah Briana Anggita terbuka dengan sangat lebarnya dan saat kedua manik matanya dengan kedua netra teduh milik Ghea saling beradu, maka pada saat itu Gita merasa kalau dunianya sedang tidak baik-baik saja.
"Ghea?!" kata Gita dengan nada yang terdengar terbata-bata. Mendadak kedua kaki milik Gita saat ini tidak bisa lagi untuk menopang tubuhnya dengan baik. Namun Gita harus kuat, dia tidak boleh lemah meski stimulus otaknya saat ini ingin dia untuk menyerah.
"Hai, Kak." Ghea menyapa Gita dengan senyum manis yang tersungging di kedua bibir ranumnya. Sungguh hangat, mungkin dua kata itu yang paling pantas untuk menggambar bagaimana sosok seorang Ghea Laurensia.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください