webnovel

24. Daehwa Future

Setahun yang lalu....

Hari itu adalah tepat sehari sejak kelulusan SMP Kim Yunhee. Dia tahu dia harus melanjutkan studi di SMA Akademik dan tak punya pilihan lain karena tuntutan orang tuanya. Namun Yunhee sendiri sebenarnya ingin memilih sekolah seni yang sudah menjadi harapannya sejak dulu.

Dia bersekolah di sekolah internasional elite dengan biaya sekolah yang fantastis dengan berbagai fasilitas yang lengkap mulai dia berusia lima tahun. Dan Yunhee juga dibesarkan dengan kemewahan dan tak pernah kesusahan. Namun semua itu tak membuatnya selalu bahagia.

Sejak kecil dia bersama kakak perempuannya, Kim Yunji selalu merasa kesepian. Kedua orang tua mereka selalu sibuk bekerja. Meskipun Sehingga mereka selalu mencari cara untuk mengusir rasa kesepian itu dan menemukan menari menjadi sebuah kesenangan bagi mereka.

Sejak lulus sekolah dasar, dia selalu diam-diam ikut dance academy untuk menari di sela-sela lest academynya. Meskipun kadang dia ketiduran saat mengikuti pelajaran di hari berikutnya karena kelelahan. Namun dia tak ingin menyerah dan berusaha mewujudkan mimpinya.

Namun kini dia harus mengikuti dance academy sendiri, kakaknya yang selalu bersamanya telah pergi. Kakak perempuannya yang enam tahun lebih tua darinya meninggal dalam kecelakaan saat dalam perjalanan mengikuti audisi kpop di salah satu agency.

Kim Yunhee bercita-cita sebagai seorang idol dan dia ingin membawakan penampilan di atas panggung. Dia juga ingin mewujudkan mimpi kakaknya yang telah hilang oleh kecelakaan yang merenggut kakak kesayangannya tiga tahun lalu.

Kim Yunhee sendiri sebenarnya merupakan pewaris tunggal dari salah satu kerajaan bisnis makanan terbesar di Korea, Daehwa Food. Orang tua Yunhee bernama Kim Daehwa dan ibunya bernama Sa Yunji. Mereka adalah dua co-Ceo dari Daehwa Food yang sangat terkenal baik di Korea maupun di dunia Internasional.

Perusahaan Daehwa Food memiliki sepuluh anak cabang perusahaan yang memproduksi makanan frozen food dan ada dua puluh anak cabang perusahaan yang bergerak di bidang fast food bernama Daehwa Frozen & Fast dan telah memiliki sekitar lima ratus fanchise fast food D&H yang tersebar di seluruh dunia.

Mereka juga mengembangkan bisnis dengan membangun sekolah seni bernama Daehwa Art School yang merupakan salah satu impian lulusan SMP dari semua tempat di Korea untuk menjadi seorang idol maupun actor.

Selain itu, mereka juga mendirikan salah satu mall pusat perbelanjaan terbesar D&H di kawasan Gangnam dan berbagai bisnis lain yang tak kalah benefit dan menjanjikan seperti properti dan desain pakaian. Tak heran jika Yunhee dapat bersekolah dengan di kawasan elite dan biaya fantastis.

Orang tua Kim Yunhee berharap nantinya anak semata wayangnya ini dapat meneruskan perusahaan yang mereka bangun dengan susah payah. Sejak kepergian Kim Yunji, kini Yunhee hanyalah satu-satunya harapan mereka. Mereka berharap Yunhee dapat meneruskan sekolah di sekolah menengah akademik sehingga nanti akan lebih mudah melanjutkan sekolah di jurusan bisnis dan memimpin Daehwa Food kelak.

Dengan kejadian yang menimpa kakaknya dulu membuat kedua oang tua Yunhee trauma. Mereka selalu teringat tentang kejadian tersebut saat melihat Yunhee yang ternyata juga menyukai menari. Mereka tak ingin Yunhee mengalami kejadian yang sama yang ditimpa oleh kakaknya.

Hal ini membuat kedua orang tua Yunhee sangat menentangnya untuk bersekolah di sekolah menengah seni dan apalagi untuk menjadi seorang idol. mereka ingin Yunhee hanya fokus meneruskan kepemimpinan perusahaan Daehwa Food nantinya. Mereka ingin Yunhee memimpin perusahaan yang orang tua Yunhee bangun dari nol.

Meskipun nantinya Kim Yunhee diberi amanat untuk meneruskan kepemimpinan kedua orang tuanya, keberadaan Kim Yunhee juga sebagai calon pewaris tunggal Daehwa Group disembunyikan. Mereka sangat menutup rapat privasi anak satu-satunya ini. Kedua orang tua Kim Yunhee tak pernah menampakkan wajah anak perempuannya ini di mata publik.

Mereka tak ingin sesuatu terjadi kepada anak semata wayangnya ini. Sejak kepergian kakak Yunhee, kedua orang tua Yunhee menjadi over protected melindungi Yunhee. Mereka juga memberikan penjagaan dengan memberikan satu pengawal untuk menjaga Yunhee. Alhasil hanya keluarga dan kerabat saja yang tahu wajah anak perempuan pewaris tahta Daehwa Food selanjutnya.

Yunhee juga sebenarnya ingin hidup bebas dan tak ingin selalu dipantau seperti itu. Dia juga pernah menghindar dan lepas dari pengawalan bodyguardnya. Namun itu semua membuat kedua orang tuanya panik. Akhirnya dia merelakan nasibnya harus hidup dengan pengawalan karena tak ingin membuat kedua orang tuanya cemas saat tak mendapat kabar darinya.

Kim Yunhee sendiri juga tak pernah menceritakan kehidupannya kepada teman maupun sahabatnya sejak dia bersekolah. Mereka hanya tahu keluarga Kim Yunhee memiliki bisnis sehingga dapat bersekolah di sekolah yang sama dengan mereka yang kebanyakan anak dari komisaris maupun CEO perusahaan di berbagai negara.

Pagi itu Yunhee terlihat memandangi jendela kamarnya dan menatap langit yang masih gelap meskipun waktu sudah menunjukkan jam tujuh pagi karena cuaca yang mendung. Dia berharap semoga hujan tak turun saat dia berangkat nanti. Hari ini merupakan hari yang penting baginya karena dia harus mengikuti ujian masuk di Daehwa Art School.

Meskipun Daehwa Art School termasuk bagian dari Daehwa Group, orang tua Yunhee berharap anaknya lebih memilih melanjutkan sekolah di SMA Akademik.

Hari ini adalah hari yang Yunhee tunggu-tunggu sejak lama karena hari ini adalah hari test dimana Yunhee akan mendaftar di Daehwa Art School, sekolah seni yang menjadi impian semua orang biasa maupun trainee. SMA Daehwa terkenal melahirkan alumni idol dan actor.

Dan kebanyakan mereka yang menjadi murid SMA Daehwa direkrut perusahaan agency entertaiment saat mereka bersekolah disana. Hal ini membuat banyak lulusan SMP dari berbagai daerah di Korea berlomba-lomba untuk masuk di sekolah ini.

"Semoga hari ini tidak turun hujan!" gumamnya sendirian di dalam kamar sembari mempersiapkan apa saja yang harus dia bawa untuk test nanti.

Beberapa menit kemudian, Yunhee telah memakai seragam SMPnya. Setelah kedua orang tuanya pergi, Yunhee bergegas keluar rumah. Sopir pribadinya telah menunggu di depan rumah untuk mengantarkannya mendaftar di sekolah akademik. Namun dia memilih untuk pergi sendiri dan meminta sopir pribadi tersebut untuk merahasiakan ini dari kedua orang tuanya.

Dia pun segera lekas pergi karena tak ingin ketahuan oleh pengawal pribadinya. Kim Yunhee pun kemudian berjalan menuju halte bus untuk naik taksi disana. Karena rumahnya terletak di salah satu kawasan elite perumahan di Seoul, membuat kebanyakan disana yang melintas hanyalah mobil-mobil mewah pribadi yang kebanyakan dihuni oleh banyak selebriti.

Setelah sekitar lima belas menit berjalan, Yunhee pun menaiki taksi untuk menuju SMA Daehwa. Hari itu dia akan melakukan test tulis dan test bakat. Ternyata sudah banyak peserta lulusan SMP yang telah datang untuk mengikuti test tersebut. Mereka terlihat bersiap-siap untuk penampilan di test bakat.

Pukul sembilan pagi test tulis pun dimulai. Semua peserta telah memenuhi beberapa ruang test. Semua tampak tenang dan tak ada yang berbicara sepatah kata pun dan fokus mengerjakan ujian. Yunhee pun juga tampak berkonsentrasi mengejarkan soal ujian yang diberikan.

Tepat pukul dua belas siang ujian tulis berakhir. Hampir dua jam ujian tulis digelar. Tampak campuk-aduk perasaan masing-masing peserta yang mengikuti ujian kali ini. Ada yang senang, sedih, gelisah dan ada juga yang bersikap santai.

Namun mereka tak dapat langsung bernapas lega. Karena ada ujian bakat yang menunggu peserta ujian masuk SMA Daehwa. Mereka ada waktu satu jam untuk mempersiapkan ujian bakat yang akan dimulai pukul satu siang.

Semua tampak sibuk mempersiapkan penampilan untuk nanti siang. Mereka akan dibagi menjadi lima kelompok per orang yang nantinya akan masing-masing akan menampilkan koreografi dance yang mereka buat oleh lagu-lagu yang telah ditentukan.

Ada dua test yang harus dilakukan oleh peserta. Test pertama merupakan test vokal, dimana peserta ujian masuk SMA Daehwa dapat bernyanyi atau rap satu lagu bebas yang dipilih oleh masing-masing peserta.

Test yang kedua adalah dance test. Setiap peserta wajib memilih salah satu dari lima pilihan lagu yang telah ditentukan sekolah sebagai lagu testnya. Mereka juga harus menciptakan koreografi sendiri sesuai dengan lagu pilihannya.

Ujian bakat dimulai pukul satu siang. Setiap siswa diberi waktu selama lima belas menit untuk menampilkan dua test yang telah ditentukan. Kim Yunhee tak ingin mensia-siakan kesempatan yang diberikan padanya. Ada rasa cemas di dalam hatinya saat menunggu giliran test. Mereka sangat berbakat dan membuatnya berpikir apakah dia dapat menyelesaikan test ini dengan baik.

Dan akhirnya tiba giliran Kim Yunhee. Dia berada di urutan ketiga dari lima peserta dalam satu grup. Kim Yunhee pun mulai menyanyikan sebuah lagu kpop yang sering dia dengarkan. Semua juri tampak menyimak penampilan Kim Yunhee saat menyanyikan lagu tersebut. Namun mereka tidak berkomentar banyak dan lebih memilih untuk segera mempersilahkan Yunhee untuk menyelesaikan test kedua yaitu test dance.

Dia pun mulai menari dengan koreografi yang dia buat setelah berlatih keras selama hampir dua minggu berturut-turut. Hari ini dia berusaha untuk tampil maksimal dan berharap dia salah satu dari seratus lima puluh siswa baru yang terpilih nantinya.

Para juri tampak memuji dua penampilan Kim Yunhee hari itu. Mereka tampak puas dan kagum akan penampilan tersebut dan bertanya apakah Kim Yunhee merupakan seorang trainee idol. dia hanya menjelaskan saat ini dia hanyalah siswa biasa dan tidak pernah bergabung menjadi trainee sebelumnya.

Pukul tiga sore semua test berakhir. Para peserta diperbolehkan pulang dan menunggu hasil pengumuman yang akan diberikan minggu depan. Setelah berjalan ke luar gerbang pintu keluar SMA Daehwa, Yunhee mampir di salah satu convenient store tak jauh dari SMA Daehwa.

Dia akan membeli sebungkus kimbab segitiga tuna mayo dan satu karton kecil susu strawberry. Karena sibuk mempersiapkan penampilan untuk ujiannya, dia tak sempat makan siang dan lebih memilih berlatih koreografi yang dia buat. Banyak siswa yang telah selesai melaksanakan test di SMA Daehwa yang mampir ke convenient store. Mereka tampaknya juga sama seperti Yunhee yang tak sempat makan siang karena fokus berlatih.

Setelah makan siang yang terlambat, Yunhee berjalan menuju halte bus terdekat. Dia lebih memilih menggunakan bus umum karena ingin melepaskan penat di pikirannya hari itu. Mulai dari reaksi orang tuanya saat mengetahui Yunhee mendaftar di SMA Seni, hasil test yang masih seminggu lagi. Dan apakah kedua orang tuanya akan setuju dengan keputusannya untuk bersekolah disana. Sore itu Yunhee pun akhirnya pulang meskipun dengan harap-harap cemas.

❄❄❄

Seminggu kemudian..

Tibalah hari pengumuman ujian masuk Daehwa Art School. Dan hasilnya akan dikirim ke alamat masing-masing siswa yang diterima oleh SMA Daehwa. Ada kecemasan yang dirasakan Yunhee selain menunggu hasil testnya. Mau tidak mau Yunhee harus bersiap untuk menerima apapun reaksi kedua orang tuanya karena dia harus memberitahukan hasil testnya.

Dan entah mengapa hari itu, kedua orang tua Kim Yunhee memilih berangkat ke perusahaan mereka lebih siang daripada biasanya. Yunhee pun berharap-harap cemas menunggu kiriman hasil test. Sesekali Yunhee melihat dari balik jendela di kamarnya yang berada di lantai dua berharap kiriman hasil test SMA nya itu datang setelah kedua orang tuanya berangkat kerja.

Pukul sembilan pagi tiba-tiba salah satu pengawal pribadi keluarga Yunhee datang menuju halaman depan rumah Yunhee. Orang tua Yunhee yang hendak menuju mobil yang terparkir di halaman rumah pun segera mengambil amplop besar berwarna cokelat yang dibawa pengawal Daehwa Food.

"Apa ini pak?" tanya Papa Yunhee penasaran saat menerima amplop cokelat besar tersebut.

"Kurang tahu, CEO Kim. Tadi kurir paket ini hanya menginfokan ini paket untuk Nona Yunhee." Ucap salah satu pengawal tersebut yang kemudian kembali ke tempat mereka berjaga.

Papa Yunhee pun memeriksa halaman depan amplop cokelat tesebut. Nampak familiar namun juga asing menemukan lambang itu di di rumahnya. Ya, lambang sekolah Daehwa. Papa Yunhee biasanya menerima surat maupun dokumen mengenai perkembangan SMA Daehwa hanya di kantor. Dan dia juga sangat penasaran. Mengapa amplop cokelat besar itu muncul di rumahnya dan untuk puterinya.

"Yunhee... Kim Yunhee.."panggil Papa Yunhee yang seketika membuat Yunhee turun dari kamarnya.

"Nee, Appa.. Yunhee akan turun sebentar lagi." Ucap Yunhee yang segera turun dan menuju halaman depan rumahnya.

Yunhee yang mendengar Appanya memanggilnya segera turun dan berjalan pelan menuju tempat orang tuanya berada. Meskipun dia sudah tahu hari itu akan datang, tetapi dia belum siap dengan respons orang tuanya tentang berita pendaftarannya di sekolah seni apalagi Daehwa yang juga milik orang tuanya.

"Tolong jelaskan pada appa.. apa maksud semua ini." Ucap Appa Yunhee sembari menyerahkan amplop cokelat pada Yunhee.

Yunhee mulai membuka amplop cokelat besar dan mulai membaca pengumuman yang diberikan dan mulai tersenyum karena bertuliskan Kim Yunhee diterima di SMA Daehwa jurusan Applied Music. Ada rasa bahagia namun dia kembali teringat bukan saatnya dia tersenyum bahagia karena sedang berhadapan dengan kedua orang tuanya yang jelas menentangnya untuk menjadi seorang idol.

"Ini... ini adalah pengumuman Yunhee apakah diterima di Daehwa Art School atau tidak." Ucap Yunhee terbata-bata.

"Apa maksudmu Yunhee?? Pengumuman masuk Daehwa??" ucap Mama Eomma Yunhee yang tak menyangka anak perempuannya ini memberikan penjelasan mengenai isi amplop cokelat pagi itu.

"Yunheee!! Bukannya Appa dan Eomma sudah bilang. Kamu harus masuk sekolah akademik. Kamu adalah satu-satunya penerus Daehwa Grup." Teriak Appa Yunhee yang melampiaskan amarahnya.

"appa.. Yunhee juga punya cita-cita. Yunhee juga punya mimpi yang pengen Yunhee wujudkan. Yunhee mau jadi idol seperti cita-cita Yunji Unnie." Ucap Yunhee menjelaskan keinginannya pada Appanya.

"Yunhee.. please ..kamu coba pikir kembali dengan keputusanmu. kamu juga sudah tahu mengapa kami melarangmu untuk masuk Daehwa. Kan Eomma dan Appa sudah jelaskan beberapa waktu lalu. Kamu fokus saja belajar. Dan kamu harus mempersiapkan semuanya sejak awal. Belajar bisnis itu tidak bisa setengah-setengah." Ucap Eommanya memberikan saran.

"Appa tahu ini adalah sekolah punya kita. Tapi appa tak ingin melihat kamu menjadi idol. mulailah belajar bisnis dan berbagai hal mengenai perusahaan kita." Ucap Appanya masih tak ingin anaknya sekolah di Daehwa.

"Appa.. tolong beri Yunhee satu kesempatan saja. Yunhee janji akan menuruti semua keinginan Appa dan Eomma jika kalian mengijinkan Yunhee sekolah di Daehwa." Ucap Yunhee membuat kesepakatan.

"Yunhee.. please.. sadar nak.. Yunhee sayang appa dan eomma kan.. tolong ikuti saran appa dan eomma." Lanjut eomma Yunhee pelan.

"Eomma... Yunhee tahu ini udah buat Eomma dan Appa kembali mengingat unnie. Tapi Yunhee juga mau ngewujudin impian unnie. Yunhee juga mau bikin unnie bangga sama Yunhee." Ucap Yunhee tulus mengharap kedua orang tuanya memahami keinginan Yunhee.

"Baik.. Appa akan memberikan kamu ijin bersekolah di Daehwa. Tapi kamu harus janji sama Appa. Kamu harus mulai belajar bisnis dari sekarang. Appa ingin jika kamu sudah siap. Appa ingin kamu suatu saat nanti memenuhi satu janji sama appa." Ucap Appa Yunhee memberikan kesepakatan.

"Beneran, Appa? Terima kasih Appa.. udah memberikan kesempatan sama Yunhee. Yunhee janji akan melakukan satu permintaan yang appa inginkan. Tapi Yunhee juga punya satu permintaan. Biarkan Yunhee hidup seperti anak pada umumnya, tolong biarkan Yunhee berangkat ke sekolah tanpa pengawalan." Ucap Yunhee juga memberikan syaratnya.

"Tapi Yunhee. Eomma dan appa hanya ingin kamu baik-baik saja." Ucap eommanya yang cemas dan keberatan mendengar Yunhee meminta tak ada pengawalan untuk dirinya.

"Yunhee.. ini demi kebaikan kamu. Appa hanya ingin kamu selamat dan baik-baik saja.." ucap Appanya yang juga tak setuju dengan permintaan Kim Yunhee.

"Appa. Yunhee sebentar lagi akan bersekolah SMA. Yunhee bisa jaga diri kok.." Ucap Yunhee mencoba meyakinkan kedua orang tuanya.

"But You need to be protected. Di luar sana kita tidak tahu bahaya apa yang akan terjadi." Balas Appa Yunhee mencoba bernegoisasi dengan anaknya.

"Mom.. Dad... I'm Okay. Don't Worry..so please believe me..kalau ada apa-apa Yunhee akan segera menelepon pengawal di rumah." balas Yunhee yang sekali lagi meyakinkan orang tuanya.

"Baiklah kalau itu keputusanmu. Tapi Appa tak ingin kamu kenapa-kenapa. Dan jangan lupa segera beritahu appa, eomma atau pengawal jika kamu merasa kesulitan dan mengalami masalah di jalan." Ucap Appa Yunhee yang akhirnya setuju dengan permintaan anaknya.

"Nee,,Appa..Eomma.. Gamsahamnida..terima kasih karena sudah percaya pada Yunhee." Ucap Yunhee yang kemudian memeluk kedua orang tuanya.

Kim Yunhee tak tahu ke depannya akan seperti apa. Yang jelas dia hanya tahu kedua orang tuanya mengijinkannya untuk bersekolah di Daehwa Art School, tempat mimpinya dimulai. Dia pun akan terus mengejar impiannya. Semua mimpi berdiri di panggung megah dengan nama yang dia impikan, Idol Kim Yunhee.

❄❄❄