"Bibi menyayangi ibuku, rupanya," ucap Yuki.
Miyu mendengus. "Ibumu itu sangat merepotkan, apa kau tahu?"
"Apa Ibu meminta Bibi untuk menjagaku?" tebak Yuki.
"Ya," jawab Miyu. "Dia datang padaku dalam keadaan hamil besar. Cih …"
"Jadi, karena itu Bibi melindungiku?" sebut Yuki.
"Memangnya karena apa?" sengit Miyu.
"Karena aku keluarga Bibi yang tersisa," jawab Yuki sembari tersenyum. "Karena itu, kan, Bibi juga menjaga Niko."
Miyu mengerjap kaget. "Jangan sembarangan bicara!"
Namun, Yuki malah tertawa. "Bibi benar-benar mirip dengan Paman Yuta," sebutnya.
"Jangan samakan aku dengan dia!" bentak Miyu.
Namun, Yuki tersenyum dan melanjutkan, "Paman juga sangat buruk dalam hal mengungkapkan apa yang dia rasakan. Dia dulu tidak pandai bicara. Hanya marah-marah saja," Yuki mencibir. "Dulu, ketika khawatir padaku, dia marah. Ketika cemas, dia marah. Dia selalu marah."
Miyu mendengus mendengar itu. "Dia memang terkenal dengan temperamen yang buruk."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください