Langit berwarna oranye.
Cahaya matahari terbenam menerangi awan, sehingga menciptakan ilusi seperti darah yang mendidih.
Di atas kota perak yang indah di bawah sana, terlihat sebuah lubang berbentuk pusaran, dengan titik-titik hitam yang masuk dan keluar seperti kelompok serangga.
Titik-titik hitam itu berkumpul dan berubah menjadi lorong hitam yang menghubungkan tanah dan langit. Lorong tersebut berputar perlahan seperti roda.
Di atas balkon sebuah istana yang megah, seorang wanita bergaun putih dengan mahkota platina menatap ke arah tabung tersebut. Wanita itu mengenakan sarung tangan panjang berwarna putih.
"Sang peramal tidak berbohong… Sebentar lagi, bencana akan datang…" Wanita itu tidak membuka mulutnya, namun suaranya bergema ke seluruh penjuru.
Seorang ksatria berzirah perak muncul di belakang wanita itu. Ia bersujud dan segera angkat bicara. "Baginda Putri! Para ksatria sudah siap. Mari kita segera pergi ke tempat berlindung!"
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください