Perayaan selepas berburu Siluman dirayakan disetiap Mansion Keluarga Besar, Klan bahkan sampai Istana Kekaisaran juga turut merayakan hari keberhasilan mereka berburu dengan sangat baik.
Aula Istana Kekaisaran kini tengah sangat hidup dengan berbagai hiasan diseluruh ruangan, warna merah mendominasi setiap hiasan tersebut. Berbagai lampion merah serta hiasan-hiasan dinding menjadi sangat menarik perhatian ketika menyala menyinari ruang Aula Istana Kekaisaran.
Sosok pemuda dan gadis sedang duduk di samping Kaisar Yang Qian, mereka tak lain adalah Yang Shui dan Yang Qianfan, tidak ada kehadiran Han Xiao saat ini. Para pelayan serta kasim telah mencari keberadaan pemuda riang itu namun hasilnya nihil.
Kaisar Yang Qian tentu sedikit kesal karena perayaan yang dia buat untuk anak-anaknya kini kurang satu orang saja, dan anaknya yang menghilang adalah pemenang terbesar yang seharusnya wajib untuk datang dan menikmati jamuan perayaan.
"Sudahlah Ayah, mungkin Han Xiao lelah dan ingin beristirahat. Bukan hal kecil yang telah dia dan timnya lakukan selama satu bulan ini," bujuk Yang Shui pada Kaisar Yang Qian karena terus menerus memerintahkan dan memarahi kasim, pelayan bahkan prajurit yang disuruhnya untuk menjemput Han Xiao.
Kaisar Yang Qian menghela napas sebelum menuruti bujukan dari putrinya, mungkin benar Han Xiao bersembunyi untuk beristirahat karena satu bulan ini kinerja tim Han Xiao sangat menonjol.
***
"Kau yakin?" Ne Zha menatap Han Xiao yang kini tengah menyisir pandangannya pada setiap inci dari benda dengan bentuk sebuah mobil dihadapannya.
"Aku tidak terlalu yakin, tapi aku akan mencobanya. Waktu enam hari aku harus menyelesaikan Rune pada Kuai You Shengqi agar kita bisa bergerak dengan cepat ke tempat itu." Han Xiao tidak melepaskan pandangannya pada mobil dihadapannya.
"Sesuai dengan yang kau minta, aku akan mengirimi Kekuatan Jiwa padamu dalam jangka tertentu," ucap Ne Zha akhirnya mengikuti hal diluar nalar dari Han Xiao.
Tak lama ini Han Xiao menemukan bahwa Manual Kultivasinya tidak hanya bisa melahap Qi dan Esensi darah, itu juga bisa melahap Kekuatan Jiwa namun dia belum terlalu bisa menguasainya.
Mengukir Rune sebenarnya tidak terlalu memakan banyak Kekuatan Jiwa, namun karena Rune yang dituliskan oleh Han Xiao berada pada tingkat yang sangat tinggi walaupun memiliki pola yang kompleks serta terlihat mudah namun itu sangat bermasalah karena Kultivasinya yang sangat rendah.
"Ayo kita mulai." Han Xiao mengeluarkan pisau ukir dan memasukan Tinta Talisman pada pisau ukir tersebut lalu mulai mengukir Formasi Rune diatas Kuai You Shengqi.
Tangan Han Xiao bergerak secara perlahan dan sangat hati-hati, jika ada kesalahan sedikit saja bukan tidak mungkin fungsi dari Formasi Rune akan tidak berguna. Bahkan merusak garis lainnya.
Ne Zha disisi lain menatap lekat pada Han Xiao, dia menunggu saat yang tepat ketika Han Xiao membutuhkan Kekuatan Jiwa darinya.
Waktu terus mengalir hingga kini malam sudah berganti siang, sapaan mentari yang menjulur pada wajah Han Xiao membuat jelas keringat yang mengucur disana.
Gerakan tangannya sudah sangat lambat serta dia memikiki keringat di sekujur tubuhnya, Ne Zha mengetahui bahwa Kekuatan Jiwa Han Xiao akan segera terkuras, dia dengan segera berdiri di belakang Han Xiao lalu mengulurkan tangannya pada Han Xiao tetapi tidak menyentuhnya.
Aliran Kekuatan Jiwa keluar secara dari telapak tangan Ne Zha, dengan perlahan Kekuatan Jiwa tersebut masuk menyelubung kedalam tubuh Han Xiao dan mengisi kembali Kekuatan Jiwa milik pemuda riang tersebut.
Ne Zha menghela napas, ide aneh Han Xiao kini berjalan dengan mulus tanpa cela. Dengan segera Ne Zha mengeluarkan Kekuatan Jiwa dalam jumlah besar lalu mengalirkan dengan deras pada Han Xiao.
Hari-hari mereka terus berulang seperti itu, Han Xiao mengukir dan Ne Zha mengisi Kekuatan Jiwa, saat kekuatan Jiwa Ne Zha habis dia segera mengisinya dengan bantuan sumber daya yang didapatkannya dari hadiah berburu Siluman.
***
"Kemana anak itu?" Yang Shui menggernyit heran, kini telah enam hari dari perayaan tapi batang hidung Han Xiao belum terlihat olehnya.
Dia berpikir Han Xiao akan ke Klan Ne dengan Ne Zha tapi setelah kunjungannya ke Klan kemarin dia juga mendapati bahwa Ne Zha belum pulang selepas pertemuan akhir berburu Siluman.
Saat Yang Shui tengah berpikir keras sesosok cantik sengan ekspresi sedingin Es dan gadis kecil berambut emas yang riang melewati pandangannya.
"Bing Xing dan Ren Yanyu, mereka pasti tahu Han Xiao serta Ne Zha dimana. Aku lupa untuk bertanya pada mereka." Yang Shui menepuk keningnya saat teringat betapa bodohnya dia.
Dengan cepat Yang Shui mengejar Bing Xing dan Ren Yanyu yang sedang berjalan menuju arah gazebo di tengah kolam ikan yang sangat besar yang berada didalam Istana Kekaisaran.
"Shui'Jiejie? Ada apa? Sepertinya kau sangat terburu-buru," ucap Ren Yanyu dengan senyum manis pada wajahnya.
"Yu'er apakah melihat Han Xiao?" tanya Yang Shui langsung.
Ren Yanyu menggeleng, "Tidak, setelah pertemuan malam itu aku tidak melihat Abang Han dan Abang Zha lagi. Tapi aku mengetahui bahwa mereka pergi berdua ke kamar Abang Han."
"Kamar?" Yang Shui sekali lagi mengumpat pada dirinya, kenapa tidak terpikirkan olehnya? Siapa tahu Han Xiao berada kamar tengah berkultivasi ataupun istirahat.
Ren Yanyu mengangguk ringan, "Sebelumnya Abang Han memberi pesan, jika tidak terlalu penting dia meminta jangan mengganggunya selama enam hari ini. Sekarang sudah enam hari, aku akan kesana setelah membuat kue."
Yang Shui tersenyum pada Ren Yanyu, dia berterimakasih sebelum melangkahkan kakinya pergi.
***
"Apa yang kau lakukan?" Han Xiao menatap aneh pada Yang Shui.
"Aku mencarimu bodoh!" bentak Yang Shui pada pemuda tersebut.
Ne Zha hanya menatap aneh seperti yang dilakukan oleh Han Xiao pada Yang Shui, dia juga bingung kenapa gadis itu tiba-tiba mendobrak pintu dengan sangat keras sehingga membuat pintu itu terlepas dari tempatnya.
"Lain kali hanncurkan saja temboknya," ujar Han Xiao.
"Hanya pintu tidak cukup," lanjut Ne Zha.
Yang Shui kesal mendapati kedua pemuda itu meledeknya, dia bisa terbiasa dengan Ne Zha yang terkenal sering melakukan hal-hal bodoh, tapi Han Xiao? Dari pertama saat Han Xiao kecil tiba di Istana Kekaisaran Yang dia mengetahui bahwa anak itu sangat pendiam.
"Kau!" Yang Shui menekan amarahnya sebagai gantinya dia memelototi Han Xiao dengan gemas.
"Sudahlah, ada apa kau sampai menghancurkan pintu kamarku?" tanya Han Xiao.
"Ayah mencarimu! Ini sudah enam hari namun kau tidak keluar dari kamar?"
"Sangat nyaman berbaring selama enam hari penuh, bukankah itu sebuah kenikmatan surgawi selain menjamah tubuh seorang gadis?" Han Xiao berkata dengan vulgar pada Yang Shui, gadis itu tercengang sehingga segera berlari kearah Han Xiao dan menarik telinga pemuda tersebut.