"Aaagghhh...!" Seina berteriak saat tak sengaja menyentuh ekor kucing yang hampir tak terlihat. Kucing berwarna hitam hingga yang terlihat hanya matanya saja yang menyala. Saat Seina berteriak Elan ikut teriak bebarengan dengan Seina. Justru yang membuat Seina lebih kaget adalah teriakan dari Elan.
"Apaan sih Lan! Naggetin aku aja." pekik Seina meraba-raba mencari saklar yang tak jauh dari pintu masuknya.
"Lagian kamu ngapain teriak? Aku kan cuman kaget." lirih Elan.
"Tapi tetap aja teriaknya jangan di telinga aku," Seina terus bergumam masih tak mengerti jika Elan takut pada kegelapan yang berkepanjangan.
Elan menutup matanya dan dituntun oleh Seina, karena keadaan sekitar begitu gelap hingga Seina tak dapat melihat wajah Elan, membuat seina cuek begitu saja.
Klik... lampu mulai menyala, namun Elan masih belum membuka matanya, Seina dengan kerasnya tertawa lebar.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください