"Meninggalkanmu dan Larva dalam keadaan mengenaskan telah membuatku menjadi merasa bersalah," keluh Spider yang saat ini sedang memainkan makanannya sendiri. Padahal dia tidak berniat untuk memakannya sama sekali. Dia hanya ingin melampiaskan perasaan campur aduknya pada sesuatu.
"Itu juga bukan atas kemauanmu sendiri, Ider. Siapa orang di dunia ini yang ingin babak belur kala dipukuli? Bahkan wajahmu…" Luci merasakan ganjalan yang besar pada tenggorokannya sehingga dia lebih memilih diam dan tidak meneruskan.
"Wajahku hancur. Kau tidak perlu merasa buruk jika ingin mengatakannya, Bee." Spider tersenyum dengan tulus. 'Asal kau yang mengucapkannya, aku tidak masalah. Bahkan jika kau mengatakan aku seperti monster dengan wajah yang hancur, asalkan kau yang mengucapkannya dengan hati yang hangat aku sama sekali tidak masalah, Bee,' batin Spider dengan sebuah senyuman tipis.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください