Luci segera berkelit untuk lepas dari dekapan Evan saat ini. "Jangan membuat statemen yang membuat orang lain berpikir aneh-aneh tentang kita!" ronta Luci sembari mengingatkan Evan.
"Memangnya kenapa? Kau malu mengakui kalau sudah melihat seluruh tubuhku?" protes Evan yang saat ini mendongakkan wajahnya dan menatap Luci dengan penuh kejengkelan. Evan sangat kesal ketika Luci harus menyangkal semua itu padahal momen-momen seperti itu patutnya disebarluaskan demi menunjukkan bahwa Luci dan Evan memang memiliki hubungan yang spesial.
"Diam! Jangan bicara begitu lagi!" Tangan Luci meliuk untuk mencari celah agar dia bisa membungkam mulut Evan yang terus bicara itu. Sesaat mereka seperti dua orang yang sedang bergulat demi merebut sebuah trophi dunia kelas internasional.
"Kau malu hah mengakuinya? Kau malu karena sudah melihat seluruh tubuhku?" berang Evan. Matanya sudah memerah.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください