"Jangan bilang kalau kau membayangkan malam pertama kita nanti baby."
Malam pertama? Oh Leo jadi kau benar – benar berfikir bahwa aku ini masih perawan?
Memikirkannya saja membuat ngilu di hati. Ia tak pernah bisa membayangkan bagaimana reaksi Leonard nantinya jika tahu akan kenyataan sesungguhnya. Kembali di tatapnya wajah tampan yang juga sedang menatapnya.
Haruskah aku jujur tentang statusku yang sebenarnya? Tapi apa Leonard mau menerimanya?
"Ada apa lagi baby? Kenapa wajah mu berubah murung. Apa yang menganggu pikiran mu? Katakan!"
Calista menggeleng.
"Tolong jangan ada yang kau tutupi dari ku, aku ingin kita berdua saling terbuka."
Calista langsung mengulas senyum, senyuman yang selalu Leonard rindukan akan tetapi kali ini senyuman itu berbeda.
Sebenarnya rahasia apa lagi yang coba kau tutupi dari ku baby?
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください